Dejurnal.com, Subang – Permasalahan sampah kini menjadikan suatu “PR” besar di Kabupaten Subang, selama beberapa hari sampah sudah mulai menumpuk di pinggiran-pinggir jalan di wilayah Kabupaten Subang.
Terpantau di beberapa titik tumpukan sampah plastik dan rumah tangga menggunung di sejumlah permukiman dan di beberapa Desa di Wilayah Kecamatan Pagaden.
Sampah tersebut menumpuk karena tak diangkut oleh petugas sampah, hal ini tentunya menjadi keluhan warga, karena bau tidak sedap mulai tercium.
Warga masyarakat di beberapa Desa di Wilayah Kecamatan Pagaden meminta kepada pemerintah persoalan sampah agar segera dituntaskan aagar tidak semakin banyak sampah menumpuk.
Camat Pagaden Hj. Tri Utami, S.Sos M.Si saat dikonfirmasi menjelaskan bahea persoalan sampah sudah di sosialisasikan melalui Desa-Desa lewat rapat minggon.
“Untuk mengantipasi sampah jangan sampai menumpuk dan menimbulkan bau tidak sedap, maka desa akan mengajukan Bak Sampah ke Pemda Subang atau pun ke pihak Provinsi Jawa Barat dan pengajuan anggaran tersebut dianggarkan di tahun 2022 per desa sekitar lima puluh juta rupiah,” ungkapnya, Selasa (5/10/2021).
Lanjut Hj. Tri Utami, bak sampah yang akan di gunakan untuk menampung sampah tersebut di tiap-tiap Desa akan menggunakan Bok Tailer/Kontainer, jadi tujuannya kalau sampah tersebut sudah penuh langsung di angkut ke tempat pembuangan sampah akhir.
“Ya, harapannya kalau ada tempat sampah di tiap-tiap desa terutama di wilayah Kecamatan Pagaden itu bisa di atasi dengan aman tanpa menimbulkan permasalahan,” pungkasnya.
Hal senada di katakan Kasi Trantib, Drs H. Sayidin yang membenarkan permasalahan sampah tersebut sudah jadi polemik, dan untuk di wilayah Kecamatan Pagaden sudah di anggarakan di tiap-tiap Desa untuk pembuatan bak sampah yang dari Bok Tailer/kontainer guna antisipasi tumpukan sampah tersebut jangan menimbulkan penyakit
“Itu perlu kesadaran dari semua unsur masyarakat terhadap pembuangan limbah jangan sembarangan buang sampah di mana saja,” ujarnya.***Asep