Dejurnal.com, Ciamis – Sebelas orang siswa MTs Harapan Baru yang sedang mengikuti kegiatan susur sungai yang dilaksanakan pihak sekilah hanyut dan tewas tenggelam di Sungai Cileueur, Kabupaten Ciamis.
Sungai Cileueur yang menelan sebelas korban siswa tenggelam merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy, bagian hulu berada di Pegunungan Sawal dan bermuara ke Sungai Cimuntur.
Menurut seorang warga setempat, Ismael mengatakan, lokasi kejadian tragedi belasan siswa meninggal tenggelam tersebut tepat berada di Leuwi Ili Blok Kampung Wetan, Desa Utama dan kerap dijadikan lokasi memancing oleh warga setempat.
Ismael menjelaskan kondisi sungai Cileueur aliran airnya tenang alias tidak deras. Ia pun membantah sungai Cileueur menyimpan kisah mistis lantaran warga setempat sendiri hingga malam hari masih beraktivitas di sekitar sungai.
“Terlebih seperti sekarang ini, airnya tenang tidak deras. Disini biasanya banyak yang mancing sampai malam. Kalau dibilang angker tidak begitu juga, buktinya banyak yang mancing di sini sampai malam,” ujar Ismael, mengutip Kompas, Sabtu, (16/10/2021).
Pria berusia 53 tahun ini menilai lokasi tenggelamnya belasan siswa berada di belokan, sehingga walaupun permukaan keliatan tenang, namun di bawah permukaan Leuwi Ili terdapat pusaran air.
Adapun kondisi sungai Cileueur sendiri memiliki kedalaman hingga tiga meter dan terdapat hamparan batu di dasar sungai.
“Mungkin diperkirakan airnya dangkal. Karena sekitar Leuwi Ili banyak hamparan baru. Apalagi hari ini arus tidak deras dan malah terlihat tenang karena sudah beberapa hari tidak hujan,” katanya.
“Dengan kondisi Leuwi Ili semacam tersebut memang cukup berbahaya untuk dilewati, apalagi bagi yang tidak bisa berenang. Bagi yang bisa berenang juga berbahaya, kalau berenangnya pakai sepatu dan bawa ransel. Leuwi ini kan cukup dalam,” sambungnya.
Sejauh ini, kata Ismael, belum pernah ada korban tenggelam di sekitar aliran sungai tersebut. Dia menjelaskan, baru kali ini ada korban meninggal di Leuwi Ili bahkan hingga belasan orang.
“Sebelumnya belum ada yang korban disini. Apalagi sampai sebelas orang lagi. Baru kali ini terjadi dalam sejarah,” imbuhnya.***Jepri Tio