Dejurnal.com, Bandung – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bandung Toni Permana mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat ini Komisi III akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT. Geo Dipa Energi (Persero) untuk antisipasi adanya potensi kerusakan lingkungan. Ia berharap jangan sampai pembangunan berjalan, tapi lingkungan sekitar jadi rusak.
Toni Permana menyebutkan, seharusnya dana bagi hasil (DBH) yang diperoleh kabupaten Bandung dari PT Giodipa Energi (Persero) lebih besar dari Garut.
Alasan politisi Nasdem ini, karena wilayah pengeboran, di Garut hanya memiliki satu titik, sedangkan di Kabupaten Bandung tiga titik panas bumi.
Hal ini disampaikqn Toni usai memantau vaksinasi massal yang dilaksanakan PT. Geo Dipa Energi (Persero) bekerjasama dengan Jawa Barat Quick Response (JQR) di Hotel Abang Ciwidey, Sabtu (23/10/2021).
Menurutnya, pembagian DBH yang saat ini berlaku tidak rasional. Dalam APBD yang akan datang, ungkap Toni ada pembahasan mengenai DBH sekitar Rp 40 miliar.
“Artinya masih minim apabila dibandingkan dengan keuntungan perusahaan atau BUMN, yang sedang mengelola dan mengeksplorasi panas bumi di Kabupaten Bandung,” imbuhnya.
Meski Toni tidak mengetahui pastinya berapa DBH yang diterima Pemda Bandung dari perusahaan energi panas bumi ini, tapi setidaknya ada rasionalisasi dan perhatian yang lebih besar sebagai daerah penghasil.
Tapi menurutnya, sampai hari ini, justru Kabupaten Bandung jauh lebih kecil mendapat DBH dibandingkan dengan Garut.
Padahal, jelas Politisi Nasdem ini, untuk wilayah pengeboran, Kota Intan itu hanya memiliki satu titik, sedangkan di Kabupaten Bandung terdapat tiga titik.
“Komisi III dalam waktu dekat akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT. Geo Dipa Energi (Persero) untuk antisipasi adanya potensi kerusakan lingkungan, jangan sampai pembangunan berjalan, tapi lingkungan sekitar jadi rusak.” pungkasnya.*** Sopandi