Dejurnal.com, Garut – Perwakilan Warga RW 07 Perumahan Bumi Cimanganten Asri (BCA) Garut menggelar rapat guna menyikapi kualitas ait PDAM yang tak kunjung bagus dan berwarna kuning sehingga diragukan kelayakan minumnya.
Ketua RW 07 Subadi saat dikonfirmasi dejurnal.com membenarkan adanya pertemuan warga yang membahas tentang kualitas air PDAM yang masih jelek.
“Hari ini tanggal 12 Nopember adalah hari terakhir yang dijanjikan PDAM Garut setelah warga mengadakan rapat di desa,” ujarnya, Sabtu (13/11/2021).
Menurutnya, sebulan lalu warga sempat rapat di desa bersama pihak PDAM, bahkan dewan pengawasnya pun ada. “Mereka (PDAM) meminta waktu satu bulan untuk memenuhi keinginan warga selaku konsumen, agar air layak minum,” ujarnya.
Menurut Subadi, warga selaku konsumen PDAM tidak muluk-muluk permintaannya, hanya menginginkan air layak untuk diminum.
“PDAM itu perusahaan daerah air minum, bukan air mandi,” tukasnya.
Hal itu, lanjut Subadi, warga selaku konsumen PDAM selama delapan bulan ini mengeluarkan anggaran air double, satu untuk bayar air PDAM, satu lagi beli air untuk keperluan masak dan minum.
“Kita ini orang kecil, kasihan kalau harus bayar dua kali untuk air,” ujarnya.
Subadi melanjutkan, hasil rapat warga memutuskan untuk menguji kelayakan air PDAM yang mengalir di daerahnya. “Kita akan uji ke laboratorium yang netral, bukan tidak percaya kepada lab yang sudah menguji namun warga ingin lebih yakin,” katanya.
Keraguan akan kelayakan air itu muncul, imbuh Subadi, karena kondisi secara kasat mata airnya menguning jika diendapkan bahkan kuning kuning juga ke keramik, selain itu warganya mengalami gatal-gatal.
“Oleh karena itu kita akan uji lab air PDAM ke laboratorium yang independen,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu warga Perumahan BCA, Asep Ruhiman menambahkan bahwa warga sudah kesal dengan kualitas air PDAM yang tak kunjung membaik.
“Jika air PDAM masih jelek sampai seminggu ke depan warga akan uji lab air dan jika tidak ada tanggapan yang baik dari pihak PDAM, kita akan menempuh jalur hukum, atau jika perlu demo,” tandasnya.***Raesha