Dejurnal.com, Bandung – Proses pengeboran proyek panas bumi di Gunung Patuha PT Geo Dipa Energi ( persero) mulai dijalankan kembali, setelah sempat tertunda karena pandemi.
Dikatakan Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero), Riki Firmandha Ibrahim, proses pengeboran ditargetkan selesai dalam kurun waktu tiga tahun. Pihaknya berkomitmen dalam kurun waktu tersebut sudah ada pembangkit yang menghasilkan tenaga listrik dengan kapasitas 55 megawatt, disamping ada penurunan emisi karbon atau efek rumah kaca sebesar 350 ribu ton setiap tahunnya.
“Alhamdulillah hanya satu tahun kita bisa kendalikan semuanya. Ini dilakukan tidak hanya di Patuha tapi juga di Dieng. Saya nerterima kasih kepada project managemen unit beserta Pemda yang mendorong percepatan pengeboran,” ujar Riki kepada wartawan usai kegiatan doa bersama dalam rangka tajak sumur pertama proyek Patuha unit 2 di Kp. Kendeng Desa Sugih Mukti Kecamatan Pasirjambu, Kamis (18/11/2021).
Proyek mengaku, proyek tersebut, sangat didukung oleh masyarakat. Katanya. Contoh dukungan masyarakat yakni out berpartisipasi gotong royong memperbaiki jalan.
Sementara itu, menurut General Manager Proyek Pengembangan Panas Bumi Patuha 2 Geo Dipa Energi (Persero), Supriadinata Marza menambahkan pengeboran 12 sumur itu dilakukan di lima lokasi. Terdiri dari empat lokasi lama dan satu lokasi baru.
“Masalahnya memang urusan alam seperti cuaca. Makanya protokol terhadap Health, Safety, Environment (HSE) itu yang kita jalankan termasuk protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” tutur Marza.
Marza mengaku, dalama pengerjaan proud tersebut 30 persen pekerja lokal. Saat ini, PT. Geo Dipa Energi sudah merekrut 184 orang tenaga kerja, dimana 84 pekerja merupakan orang lokal.
Mirza menambahkani, nanti ada well testing pihaknya membutuhkan sekitar 15 orang lagi. Waktu pengerjaan konstruksi pembangkit listriknya pun pekerjaan total selama konstruksi dua tahun itu sibutuhkan oekerja sekitar 758 orang, dan 30 persennya warga lokal.***Sopandi