Dejurnal.com, Garut – Hasil aksi audiensi gabungan LSM dan Ormas yang tergabung dalam Aliansi D’Ragam dengan pihak BJB Garut untuk meminta klarifikasi terkait pernyataan Bupati Garut di video bahwa dirinya memiliki pinjaman sebesar Rp 16 miliar, semakin terang benderang. Pasalnya, di audiensi manajemen BJB Garut mengungkapkan beberapa fakta yang selama ini tidak diketahui oleh publik.
Menurut manajemen BJB Garut yang terungkap dalam audiensi, Kamis (6/1/2022) yang menjadi debitur bukan bupati pribadi melainkan keluarganya yang merupakan Direksi PT. Medika Medina Gunawan.
Sedangkan bupati merupakan avalist atau penjamin kredit karena dia merupakan pemilik agunan dari perjanjian kredit antara BJB dengan PT. Medika Medina Gunawan, yang salah satu bidang usahanya Rumah Sakit Medina.
Hasil audiensi pun kemudian dituangkan dalam berita acara yang ditanda-tangani di atas materai oleh Pincab BJB Garut dan juga perwakilan Aliansi D’Ragam.
Menanggapi pernyataan dan hasil audiensi dengan manajemen BJB Garut, Juru bicara Aliansi D’Ragam Zamzam Zainulhaq berterima kasih kepada pihak BJB Garut yang telah mau membuka fakta sebenarnya terkait pinjaman Rp 16 miliar ini sehingga membuat hal ini makin terang benderang.
“Ini semakin memperkuat adanya conflict of interest dari penyelenggara negara,” ujarnya.
Dalam pandangan D’Ragam, lanjut Zamzam, hal ini menjadi dugaan Bupati Garut menunjuk Rumah Sakit Medina sebagai salah satu rumah sakit darurat Covid-19 sebagai upaya nepotisme dan penyalahgunaan wewenang untuk keuntungan diri atau keluarganya.
“Indikasinya bahwa Bupati merupakan pemilik agunan yang menjaminkan Rumah Sakit Medina dalam perjanjian kreditnya dengan BJB,” tandasnya.
Sementara itu Pimpinan Cabang BJB Garut, Maman Rukmana yang dihubungi dejurnal.com melalui sambungan telepon Jumat (7/1/2022) belum merespon untuk diminta tanggapan terkait hal ini.***Raesha