Dejurnal.com, Bandung – Sebanyak 12.769 guru ngaji sudah mendapat insentif. Bupati Bandung Dadang Supriata meminta para guru ngaji untuk lebih termotivasi dalam memberikan ilmu agama. Pasalnya, saat ini tingkat kepercayaan masyarakat berkurang, lantaran maraknya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru ngaji.
“Alhamdulillah pada 15 Desember 2021 lalu, insentif 12.769 guru ngaji sudah cair ke rekening masing-masing. Saya minta ini menjadi motivasi guru ngaji untuk bekerja lebih baik, teladan yang baik, dan kembalikan kepercayaan masyarakat,” jelasnya saat menghadiri kegiatan Rapat Kerja (Raker) Forum Madrasah Diniyah Takmiliyah (FMDT) Se-Kecamatan Baleendah di Villa komando, Ciwidey, Senin (18/1/2022).
Sekolah mengaji sendiri merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dalam memberikan apresiasi kepada masyarakat yang tulus dan ikhlas membagi ilmu agama, khususnya bagi anak-anak.
Selain sebagai upaya meningkatkan budaya mengaji, program tersebut juga bertujuan memperkuat kecintaan masyarakat terhadap Al-Quran. Menurut bupati, hal tersebut dapat mendukung manivestasi dari visi misi Kabupaten Bandung.
“Sekolah mengaji ini bisa menjadi sarana membentuk insan qurani yang membumikan Al-Qu’an. Dengan begitu insya Allah keimanan dan ketakwaan masyarakat Kabupaten Bandung pun akan meningkat,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama kepada seluruh peserta Raker FMDT, bupati mendorong agar program guru mengaji ini bisa dikembangkan lagi, bukan hanya dalam hal mengaji, namun juga untuk membangun karakter SDM yang islami dan berakhlakul karimah.
“Ke depan, program guru mengaji ini bisa dikembangkan lagi, silahkan dirumuskan melalui raker hari ini. Mudah-mudahan bukan saja oleh FDMT Balendah saja, tapi yang lain juga segera beradaptasi,” tandasnya.*** di