BerandadePrajaParlementariaDemi Keselamatan Warga, Gus Ahad Minta Pemprov Jabar Jangan Sungkan Hentikan PTM

Demi Keselamatan Warga, Gus Ahad Minta Pemprov Jabar Jangan Sungkan Hentikan PTM

Dejurnal..com, Bandung – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat meminta Pemprov Jabar bersikap tegas menentukan sikap dalam menghadapi lonjakan kasus pandemi covid-19, terutama dalam menentukan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

“Pemprov Jabar harus antisipasi, yang jadi skala prioritas ialah keselamatan warga sehingga jangan ada istilah tak enak dan malu sehingga PTM dipertahankan,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya, Selasa (8/2/2022).

Anggota DPRD dari Fraksi PKS yang akrab disapa Gus Ahad itu menerangkan evaluasi PTM di Jabar harus dilihat dari data penyebaran kasus COVID-19 yang terjadi di daerah-daerah. Sehingga, keputusan untuk mempertahankan atau tidaknya PTM berdasarkan data faktual.

“Bodebek dan Bandung Raya penambahan kasusnya berbeda dengan daerah lainnya. Harus dibuat kebijakan aktual, sesuai dengan kondisi yang di sana (daerah tingkat penyebaran kasus COVID-19 rendah),” kata politikus PKS itu.

“Kebijakan harus berimbang. Jangan memaksakan untuk mempertahankan PTM, tapi jangan juga semua PTM dibatalkan,” kata Gus Ahad menambahkan.

Selain menyinggung soal evaluasi PTM, Abdul Hadi juga meminta pemprov mengevaluasi pelaksanaan PPKM. Ia mengatakan pemprov telah menyiapkan biaya tak terduga (BTT) untuk dana darurat lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Jika kondisi mengharuskan masyarakat kembali tidak bisa kerja (karena PPKM) secara lokal. Tidak apa-apa lakukan. Jika itu memang baik untuk masyarakat. Jangan khawatir, karena kita belajar tahun ini dana darurat COVID-19 tinggi sekali, sampai ratusan miliar,” katanya.

“Tanpa relokasi anggaran, BTT ini sudah bisa digunakan. Sekarang kita fokus menyelamatkan dan mencegah terjadinya korban,” ucapnya menambahkan.

Sebelumnya, laporan penambahan kasus COVID-19 di Jabar tertinggi kedua di Indonesia dibandingkan dengan provinsi lainnya. Kemarin, total penambahan kasus di Jabar mencapai 5.047 pasien.

Dikutip dari laman pikobar.jabarprov.go.id, Selasa (8/2/2022), tercatat pada pada Senin kemarin total sebaran kasus di Jabar itu terbanyak di Kota Depok (945 kasus). Kemudian, tertinggi kedua adalah Kota Bekasi (758 kasus).

Tiga daerah lainnya yang juga memiliki penambahan kasus terbanyak di Jabar yaitu Kabupaten Bogor, Bekasi dan Kota Bandung. Senin kemarin, Kabupaten Bogor melaporkan penambahan kasus sebanyak 686 pasien. Untuk Kabupaten Bekasi sebanyak 375 kasus, dan Kota Bandung mencapai 238 kasus COVID-19.***

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI