deJurnal.com, Sumedang – Opak merupakan salah satu makanan khas priangan, Jawa Barat, yang diyakini sudah ada turun temurun sejak zaman kerajaan di daerah Pasundan.
Salah satu produk Opak yang kini terus berjalan ternyata ada di daerah Dusun Cipicung, Desa Conggeang Wetan, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dengan nama Opak Ujo.
Ditemui saat pameran UMKM Hari Santri Nasional tahun 2022 di IPP Sumedang, melalui pemilik langsung, Eli Abriani, mengutarakan bila Opak Ujo ternyata mempunyai makna tersendiri.
” Nama Ujo merupakan nama panggilan suami saya yang bernama Wahyu Hidayat biasa dipanggil Ujang”, ujar nya, Jumat, ( 21/10/2022).

Nama itu, tambahnya merupakan nama panggilan akrab dari teman – temanya sejak dia bersekolah, ” Teman – teman di lingkungan Voley mereka suka memanggil nama Ujo ke suami saya”, jelas nya.
Dan kini nama itu dipakai merk dari produk UMKM Opak yang sedang dijalaninya.
” Dari nama panggilan akrab Ujo, maka nama itu dijadikan merk dari produk Opak namun kini ada kepanjangannya yaitu Ujang Juragan Opak ( Ujo)”, tukas nya.
Usaha opak dengan nama Ujo dijalaninya sejak tahun 2017, dan nama itu juga menjadi hoki bagi usahanya.
” Saya pernah didatangi oleh investor dari seorang pelangggan Tahu Citarasa depan Griya Sumedang yang juga Opak Ujo dijual disana”, terang nya.
Dari salah seorang pelanggan tahu itu ada yang pesan untuk menyuplay Opak Ujo ke Negara Singapura 1 ( satu) tronton per minggu. Namun karena ketidakmampuan produksi terpaksa permintaanya di tolak, “Saya menolaknya karena tidak sanggup memenuhi permintaan sebanyak itu, produksinya harus sudah pabrikan sementara saya masih rumahan”, ungkapnya.
Jadi, katanya lagi, kini masih mengisi pesanan dari lokalan saja seperti dari Sumedang, Bandung dan juga dari Subang. seperti dari Toko Sumega, Top Sari, RM. Mah Nini, RM. Bu Oon, RM. Alamsari, Toko SRC Barokah, RM.Saung Teko, Tahu Citarasa, RM.Palasari, TokoTahu Yoefoe, Gerai Bu Niknok, Groair Ocim, Mini Mart Zismart, Toko Sugih Jaya, Warung Agfa, dan Ataya Bakery, Gerai IPP, Gerai MPP, Gerai Samsat Sumedang.
“Untuk pemenuhan kebutuhan itu rata – rata menghabiskan 30 kg beras ketan per hari, dengan menggunakan 13 orang tenaga kerja. Dan produk nya selain opak juga ada kaneker, raginang, sasagon, lendring, saroja dan juga kami produksi aneka cemilan”, pungkas Eli.***Jecky