Dejurnal.com, Sukabumi – Warga sekitar Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi mengeluhkan jauhnya jarak sarana pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK), pasalnya Sekolah Luar Biasa terdekat dari Cikidang berjarak puluhan kilometer.
Pasutri Pasan dan Budew, warga Cikidang ini memiliki anak yang memilki kebutuhan khusus dan merasa kesulitan untuk menyekolahkan anaknya yang ABK.
“Dulu anak saya yang ABK pernah sekolah di salah satu SLB di kecamatan lain dengan jarak ratusan kilo meter, hingga membuat dirinya bingung menanggung beban kos pendidikan tersebut,” ujar Pasan kepada dejurnal.com, sambil berkaca-kaca, Jumat (13/1/2023).
Sedangkan, lanjut Pasan, dirinya merupakan salah satu warga dengan katagori yang berpenghasilan rendah. “Saat anak saya masih di sekolah tersebut, semua kebutuhan sekolah di bebankan pada orang tua siswa, hingga kebutuhan kapur tulis pun di limpakan kepada kami, yang akhirnya bukan hanya jarak yang jauh nilai transportasi pun menjadi sumber ketidakmampuannya melanjutkan pendidikan anaknya dengan terpaksa saya putuskan untuk berhenti,” paparnya.
Saat ditanya apakah anaknya pernah menerima bantuan dari pihak lain, Pasan menjawab bahwa saat itu anaknya pernah menerima uang senilai dua juta rupiah, dan istrinya yang mengambil ke bank.
“Namun uang tersebut dipotong senilai 600.000 oleh kelompok yang selama ini di sebut yayasan, saya lupa lagi nama apa nama yayasan tersebut,” ungkapnya.
Pasan mengaku tidak tahu alasan pemotongan tersebut bahkan rekening pun di pegang oleh yayaasan tersebut. “Bagi saya selaku orang tua yang memiliki ABK, alangkah baiknya jika di Cikidang atau sekitarnya ada SLB, karena kalau tidak salah anak anak yang berkebutuhan khusus ada sekitar 15 anak kalau tidak salah,” pungkasnya.***Aldy