Dejurnal.com, Bandung – Jalan Dengdek (Jadek) Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung banjir lagi, Jum’at (13/2023) sore.
Menurut salah seorang warga di RW perbatasan Desa Sayati dengan Desa Margahayu Selatan ini, banjir tersebut entah yang keberapa ratus kali.
“Biasa banjir terjadi di sini. Apa lagi hujan deras terjadi sejak pukul 16.00 Wib. Meski sudah berhenti, tetapi kalau di Kota Bandung dan Cimahi hujan turun besar, ke sini pasti banjir,” kata Septi yang biasa mangkal juaran gorengan di sana.
Karena banjir itu pula ia tidak jualan. Padahal katanya, adonan dan bahan gorengannya sudah dibuat, tinggal digoreng.
Banjir tersebut juga seperti biasa membuat jalan macet karena banyak kendaraan balik arah. Dari Bandung menuju Soreang balik mencari jalan tikus, begitu pun sebaliknya sehingga jalan aternatif satu-satunya ke Manglid semakin macet.
Pengguna kendaraan yang nekat menerobos genangan air setinggi paha orang dewasa banyak yang mogok. Situasi ini dimanfaatkan warga untuk membantu mendorong kendaraan yang mogok, untuk mendapatkan upah.
Semula, dari peristiwa banjir sebelumnya jasa para pendorong kendaraan mogok itu iklas saja menerima pemberian pengguna kendaraan yang mogok. Mulai dari Rp 20 ribu lebih, Rp 30 ribu, bahkan ada yang ngasih Rp 50 ribu untuk dibagi-bagi.
Tetapi, pengamatan di lokasi tadi kejadian penjual jasa dorong dan mengeringkan mesin yang kena air itu meminta tambahan.
Terlihat seorang pengendara yang mogok, setelah kendaraannya didorong dan dihidupkan, ia mengeluarkan beberapa uang kertas Rp 20 ribuan.
“Tambah lagi, Mba,” pinta remaja tanggung bersama rekannya. “Ga ada lagi, tuh,” sahut pemilik kendaraan. *** Sopandi