Dejurnal.com, Bandung- Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku kaget mendapat informasi kejadian banjir di wilayah Soreang, meski banjir itu tidak seperti banjir yang melanda Kecamatan Dayeuhkolot maupun Tegalluar Kecamatan Bojongsoang.
Informasi banjir di Soreang diterima Bupati Bandung saat melaksanakan sahur pertama Ramadan di rumah warga di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Kamis (23/3/23) pagi.
Kamis siang Bupati langsung meninjau sejumlah lokasi yang terkena banjir. Turut dalam dalam kegiatan tersebut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, Sekretaris BPBD Kabupaten Bandung Hendra Hidayat, Camat Soreang dan Kades Soreang.
Bupati mengatakan, banjir di Soreang merupakan banjir bandang tidak seperti banjir di Dayeuhkolot dan Tegalluar, yang merupakan banjir rutin. “Ini banjir bandang, dan terjadi sewaktu-waktu,” katanya saat meninjau lokasi.
Dari tinjauan Bupati di lokasi, masih ada warga yang memasang keramba ikan dan sampah berserakan. “Akibat sampah itu terjadi penyempitan aliran sungai atau saluran irigasi tersebut,” ujarnya.
Dadang Supriatna langsung
menurunkan alat berat backhoe amphibi guna penanggulangan pasca kejadian banjir.
Bupati Bandung mengatakan, korban yang terdampak banjir dari luapan saluran irigasi tercatat sekitar 200 kepala keluarga.
“Para korban tetap harus bersabar, dan jangan sampai puasa Ramadan-nya batal. Insya Allah saya bersama Pak Kades akan fokus untuk melakukan penanganan pasca banjir di Desa Soreang ini. Dengan harapan tidak lagi terjadi banjir bandang di wilayah Soreang,” tutur Dadang.
Bupati Bandung mengungkapkan pada hari Kamis terdapat sekitar lima titik lokasi banjir. Selain di kawasan Soreang, juga di Katapang, Majalaya, Dayeuhkolot dan Tegalluar Kecamatan Bojongsoang.
“Saat ini, banjir di sebagian tempat sudah surut, jika dibandingkan dengan kejadian Kamis malam menjelang pagi,” pungkasnya. ***Sopandi