Dejurnal.com, Sukabumi – Sejumlah massa memadati halaman Polsek Bojong Genteng guna memberikan moril terhadap Ketua MUI Kecamatan Bojong Genteng, KH. Dadan untuk memberikan laporan pengaduan atas dugaan ancaman dan upaya pemerasan seorang oknum, Rabu malam (5/4/2023).
KH Dadan menjelaakan, kejadian bermula dari adanya chat WhatsApp yang tidak dibalas oleh dirinya di karenakan posisinya sedang mengajar serta kondisi kurang fit sehingga dirinya mengaku tidak begitu respon terhadap gadget di hari itu.
“Karena chat tak dibalas, akhirnya oknum itu telepon, ketika diangkat langsung mendengarkan nada kalimat keras yang membuat dirinya merasa sangat direndahkan atas lontaran kalimat kalimat,” ujarnya.
Lanjut KH. Dadan, saat itu dirinya tidak sendiri dan kebetulan ada salah satu guru bernama Iwan yang berdekatan duduk dengannya serta mendengarkan percakapan tersebut.
“Kalimat yang terlontar membuat kami terperangah karena berbau ancaman serta meminta sejumlah nominal kepada saya,” ungkapnya.
Kini KH Dadan mempercayakan kepada APH agar bisa menindak lanjuti atas laporan yang telah di terimanya itu.
Dii tempat terpisah, pimpinan Ponpes Darul Ahkam Buya Anom mengutuk keras atas kejadian yang menimpa Ketua MUI Bojonggenteng.
Buya Anom mengaku miris dengan oknum yang berani melakukan hal tersebut kepada seorang Ketua MUI. “Wajar jika sejumlah masa yang ada ini memberikan dukungan moril terhadap Ketua MU, kalau pun tidak cepat di respon khawatir jumlah massa akan lebih banyak lagi yang datang,” ujarnya.
Buya Anom mempercayakan hal ini kepada APH untuk menindak lanjutinya secara tegas agar hal ini tidak terjadi kembali.
“Tentunya kami selaku alim ulama akan berkeberatan apabila ada salah satu alim ulama mendapatkan dan menerima caci maki seperti ini bahkan kami kecam keras terhadap oknum itu sehingga dengan kejadian ini kami empati terhadap teman teman wartawan lain yang terkontaminasi profesinya oleh oknum tersebut,” pungkas Buya Anom.***Aldy