Sabtu, 18 Mei 2024
BerandadeNewsSiswa SMPN 1 Bojonggenteng Ini Tiap Hari Sekolah Jalan Kaki, Ada Cerita...

Siswa SMPN 1 Bojonggenteng Ini Tiap Hari Sekolah Jalan Kaki, Ada Cerita Dibalik Itu?

Dejurnal.com, Sukabumi – Sahrul, siswa SMP Negeri 1 Bojonggenteng, dan diketahui oleh lingkungan anak berasal dari keluarga tidak mampu. Pergi ke sekolah pun, Sahrul sering berjalan kaki karena tak punya uang lebih untuk ongkos naik angkot apalagi ojeg.

Ibu kandung Sahrul, Lilis Lisnawati membenarkan kondisi tersebut, dan terkadang anaknya suka menangisi keadaan, untuk beli sepatu saja susah.

“Sahrul ini setiap harinya harus berjalan kaki kita kira sejauh 3 km menuju sekolahnya, terpaksa prihatinan,” ujar Lilis sambil terisak kepada dejurnal.com, Rabu (15/11/2023).

Ketika disinggung apakah mendapat anggaran dari pemerintah khusus untuk siswa miskin, Lilis selaku ibu Sahrul menjawab bahwa waktu di Madrasah Ibtidaiyah (MI) pernah mendapatkan anggaran PIP.

“Namun setelah masuk SMP belum pernah nerima lagi,” ujarnya.

Lilis pun memberikan NISN Sahrul kepada dejurnal.com untuk diidentifikasi melalui sistem aplikasi PIP Kemendikbud, dan tertera dalam data NISN Sahrul dua SK penerimaan dana PIP tahun ajaran 2022. Pertama SK NOMINASI No135/j5.1.2/BP/SK.NOM39/2022 dan kedua SK PEMBERIAN 471/J5.1.2/BP/SK.139/2022.

Lilis Lisnawati selaku orang tua Sahrul merasa kaget dan heran atas data yang tertera di aplikasi PIP Kemendikbud, karena itu menyiratkan bahwa anaknya Sahrul sebagai penerima anggaran PIP.

“Jika benar ada uang itu, kenapa tak ada pemberitahuan, padahal kami sangat membutuhkannya untuk membeli perlengkapan sekolahnya Sahrul dan tak harus jalan kaki,” tuturnya setengah bertanya.

Penasaran, dejurnal.com pun mendatangi SMP Negeri 1 Bojonggenteng dimana Sahrul bersekolah untuk konfirmasi dan diterima salah satu perwakilan sekolah bernama Ajat dan mengaku selaku penanggung jawab segalanya di sekolah tersebut.

“Untuk yang membidangi PIP, beliau sedang sibuk dan tak bisa diganggu,” ujarnya.

Lebih lanjut Ajat memberikan keterangan perihal data Sahrul bahwa pihak sekolah tidak mungkin mengambil atau mencairkan uang tersebut tanpa yang bersangkutan mengambilnya. “Sedangkan sekalah kami ini kalau pun mendapatkan informasi dari dinas terkait dengan nominasi siswa siswi yang penerima manfaat selalu ada share di grup langsung,” pungkasnya.

Informasi dari pihak sekolah tentunya tak memuaskan karena tak memberikan kejelasan atas data yang tertera di sistem PIP Kemendikbud dan pengakuan belum terimanya dana PIP siswa bernama Sahrul.***Aldy

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI