• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Rabu, Oktober 1, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in OpiniKita

Menelisik Perubahan Pola Gerakan Kelompok Radikalisme dan Intoleransi di Garut

bydejurnalcom
Kamis, 25 Mei 2023
Reading Time: 3 mins read
KH. A. Abdul Mujib.

KH. A. Abdul Mujib.

ShareTweetSend

Oleh : KH. A. Abdul Mujib *)

Pasca Gerakan DI/TII dibawah kepemimpinan S.M Kartoewiryo turun gunung dan Pimpinan Tertinggi DI/ TII ini di vonis hukuman mati, kelompok ini terpecah menjadi 2 Kelompok. Pertama, kelompok DI Fisabilillah dimana kelompok ini terus aktif melakukan gerakan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia dan sampai saat ini tidak mengakui adanya Pemerintahan yang sah di Indonesia ).

Kedua Kelompok DI Fillah, kelompok ini mengakui Pemerintahan yang sah saat ini, tetapi mempercayai dan meyakini bahwa akan datang Pemimpin yang akan mendirikan Negara Islam Indonesia “istilah” mereka menunggu Terompet dari langit.

BacaJuga :

Kecewa Usulan Raperda Anti Radikalisme dan Intoleransi Berubah Jadi Perda Toleransi, Almagari : Unras Lagi ?

Sorak Lintar Garut Gelar Sosialisasi Narkoba, Tangkal Radikalisme dan Pemilu 2024

Soroti Paham Radikalisme di Garut, Ceng Mujib : Negara Harus Hadir dan Tak Boleh Kalah

Di Garut Jawa Barat, dimana penulis tinggal, Gerakan Kelompok ini (orang Garut menyebutnya NII – Islam Baiat) mengalami fenomena perubahan Gerakan, dari Gerakan DI Fillah menjadi DI Fisabillah sehingga Gerakan ini semakin terstruktur, sistematis dan masif. Hal ini ini tidak mengherankan karena SM Kartosoewiryo setelah memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia pada 7 Agustus 1949 di Cisayong Tasikmalaya, S.M Kartosoewiryo menjadikan Garut sebagai Pusat Perlawanan terhadap Republik Indonesia dengan mendirikan Pendopo sebagai Pusat Pemerintahan di Malangbong Garut, selain itu S.M Kartosoewiryo juga beristrikan orang Malangbong Garut.

Kelompok DI Fillah di Garut yang paling dominan berada di Garut Selatan selain telah menyebar ke berbagai kecamatan, bahkan ada Pesantren di Pusat Kota yang terafiliasi ke Kelompok ini, keberadaannya sangat besar dan kuat, memiki Pesantren, Lembaga Pendidikan Formal, bahkan memiliki struktur Ekonomi yang kuat dengan menerapkan sistem Infaq sebagai suatu kewajiban yang besarnya antara 10 % sampai dengan 50% dari penghasilan anggotanya.

Selain itu kelompok ini melakukan Revisi Akad Nikah, mereka melakukan Akad Nikah ulang / menikahkan kembali anggotanya walau pun sudah dinikahkan oleh petugas KUA karena dianggap tidak sah, mereka mengangap Petugas KUA adalah bagian dari Pemerintah yang Thogout, bahkan akhir – akhir ini Kelompok mereka sudah berani Menetapkan dan Mengumumumkam Idul Fitri sendiri dengan memberikan Surat Edaran kepada Masyarakat melalui Perangkat Desa kendati di luar kewenanangan Pemerintah Daerah apalagi setingkat Pemerintah Desa tanpa kajian keilmuan yang jelas ( baik Metode Hisab ataupun Ruqyatul Hilal ) dengan alasan Memperkuat Ukhuwah Islamiyah dan untuk menunjukan eksistensi dirinya.

Salah satu Petinggi NII asal Garut yang telah kembali ke ke Pangkuan Ibu Pertiwi yang kini telah menjadi Pengusaha Sukses, pernah diwawancarai penulis di Sekretariat ALMAGARI Garut, mengatakan bahwa terjadi Fenomena Perubahan Gerakan DI Fillah menjadi DI Fisabillah di karenakan Kelompok DI Fillah merasa jenuh menunggu sosok Pemimpin setelah sekian lama menunggu, “Terompet” tak kunjung datang.

Dia juga menambahkan Kelompok Fillah ataupun Fisabillah dan Kelompok lainya produk dari luar negeri ( HTI – Ikhwanul Muslimin – ISIS) di Indonesia berjumlah sekitar 100 faksi, di satu sisi mereka hidup berdampingan dan bekerjasama misalnya mereka berusaha mengangkat satu orang Pimpinan / Imam. Suatu langkah untuk mencari kesepakatan dan kesefahaman diantara Kelompok mereka, tetapi di sisi lain terjadi gesekan yang sangat kuat, mereka siap berperang diantara Kelompok mereka bahkan ada yang mengkafirkan di luar kelompoknya, Jadi jangan heran ketika ada Kelompok Intoleransi dan Radikalisme ikut menghujat keberadaan Pesantren Al Zaitun karena mereka sedang mempertahan jati dirinya, walaupun awalnya mereka sepakat dan sefaham”.

Penulis selaku selaku pemerhati dan konsen dalam memperhatikan dinamika gerakan radikalisme dan intoleransi khususnya di Kabupaten Garut dan umumnya Indonesia, mengajak kepada berbagai pihak terutama aparat terkait harus mewaspadai gerakan ini, karena seandainya NKRI jatuh ke tangan Kelompok Radikalisme dan Intoleransi akan terjadi perang yang berkepanjangan. Salah contoh di Afganistan saja yang hanya memiliki 3 Faksi / Kelompok terjadi perang yang tak berkesudahan apalagi di Indonesia yang memiliki sekitar 100 Faksi / Kelompok Radikalisme dan Intoleransi tersebut.

*) Penulis Ketua Umum Almagari dan Pengasuh Pondok Pesantren Fauzan, Kabupaten Garut

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Tags: intoleransiradikalisme
Previous Post

Banyak Layangan Ganggu Aktivitas Perjalanan Kereta Cepat, Polisi Himbau Warga Tidak Bermain Layangan

Next Post

Akibat TV Meledak Sebuah Gudang di Wanaraja Kebakaran, Dua Unit Damkar Padamkan Api

Related Posts

Silaturahmi Akbar Kebangsaan, Konsistensi Almagari Memerangi Radikalisme dan Intoleransi
dePolitik

Silaturahmi Akbar Kebangsaan, Konsistensi Almagari Memerangi Radikalisme dan Intoleransi

Rabu, 3 April 2024
Polisi Beri Binluh Ke Masyarakat Terkait Radikalisme dan Anti Pancasila
deNews

Polisi Beri Binluh Ke Masyarakat Terkait Radikalisme dan Anti Pancasila

Jumat, 25 Agustus 2023
Polemik Terbitnya Perda Garut No. 14/2022 Berbuah Seruan Aksi 20 Juli 2023, Turunkan Sepuluh Ribu Massa?
Regional

Polemik Terbitnya Perda Garut No. 14/2022 Berbuah Seruan Aksi 20 Juli 2023, Turunkan Sepuluh Ribu Massa?

Jumat, 14 Juli 2023
KH. A. Abdul Mujib.
Regional

Kecewa Usulan Raperda Anti Radikalisme dan Intoleransi Berubah Jadi Perda Toleransi, Almagari : Unras Lagi ?

Kamis, 13 Juli 2023
Sorak Lintar Garut Gelar Sosialisasi Narkoba,  Tangkal Radikalisme dan Pemilu 2024
deNews

Sorak Lintar Garut Gelar Sosialisasi Narkoba, Tangkal Radikalisme dan Pemilu 2024

Senin, 15 Mei 2023
Soroti Paham Radikalisme di Garut, Ceng Mujib : Negara Harus Hadir dan Tak Boleh Kalah
Regional

Soroti Paham Radikalisme di Garut, Ceng Mujib : Negara Harus Hadir dan Tak Boleh Kalah

Senin, 13 Maret 2023

ADVERTISEMENT

DeepReport

Diam-Diam, Segel Pengawasan Pelanggaran Perda Peternakan Ayam Manggis Dicabut?

Kamis, 7 November 2019

Peternakan Ayam Manggis Tepis Tudingan Perusahaan Tak Salurkan CSR

Senin, 4 November 2019

KabarDaerah

Pelaksanaan Reservoar, Perumda Tirta Raharja dapat Pendampingan Hukum dari Kajari Bandung

Rabu, 14 April 2021

Ketangkasan Adu Bagong Ilegal di Tertibkan Polres Pangandaran

Minggu, 6 April 2025

DPC LSM Penjara Kabupaten Garut Hadiri Pelantikan LSM Penjara DPD Jawa Barat

Senin, 24 Februari 2025

Sebelum Lapor ke Polres Garut, Caleg Gerindra Mengadu ke Birbakum

Rabu, 29 Mei 2019

3205 Berkas Arsip Purwakarta Di Musnahkan

Jumat, 23 Mei 2025
Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyo, SH, SIK, M.Si.

Kapolres Garut Berikan Penghargaan Kepada Personil Polri Berprestasi

Senin, 12 April 2021

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste