Dejurnal.com Subang – Jajaran Polres Subang bersama Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Subang bagian PPA ungkap kasus persetubuhan terhadap anak dibawah umur atau asusila yang berlokasi di TKP Desa Sukasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang.
Kini pelaku yang berinisial AN (18), AM (17), MR (17) telah di amankan oleh Polres Subang.
“Barang bukti yang telah di amankan berupa 1 potong celana kulot rempel warna abu, 1 potong atasan rajut warna hijau, 1 potong celana dalam warna merah, 1 potong bra warna ungu, dan 1 potong celana strit warna biru.”Ujar AKBP Sumarni
Kapolres Subang AKBP Sumarni dalam acara Konferensi Pers di halaman Mapolres Subang mengatakan, kronologis kejadian terjadi pada tanggal 18 Mei 2023 di Kampung Kengkeng, Desa Sukasasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang sekira pukul 23.00 WIB, Selasa (20/6/2023)
Lanjut AKBP Sumarni tindak pidana persetubuhan dan atau perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur, terhadap korban dengan inisial L,” ungkap Kapolsres Subang AKBP Sumarni.
Ia mengatakan, awal mula pelapor itu dari ayah korban,di beritahu bahwa korban terjatuh. Kemudian pelapor datang dan membawa korban ke RSUD Ciereng untuk di periksa dan di anjurkan untuk di rawat.
Masih menurut AKBP Sumarni
Setelah pulang dari RSUD, ayah korban meminta kejujuran korban apa yang terjadi kepada korban. Lalu korban menceritakan kronologis kejadian bahwa korban telah di cekoki minuman keras dan di setubuhi oleh pelaku.
“Kemudian korban menceritakan kepada ayahnya, jika korban di ajak oleh saudaranya inisial E untuk membeli martabak, tetapi korban diajak nongkrong di tempat penggilingan padi. Di mana, di tempat tersebut sudah ada 3 orang pelaku
Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 81 jo pasal 76D dan atau Pasal 82 jo pasal 76E UU No.35 tahun 2014 tentang atas perubahan UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo UU RI No. 17 tahun 2016 Tentang penetapan pemerintah pengganti UU RI No.01 tahun 2016 tentang perubahan kedua UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang. Dengan ancaman pidana penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara dan denda 5 milyar rupiah.***Asep