Selasa, 30 April 2024
BerandaGerbangDesaDi Rembug Bedas ke -105 Warga Akui Kinerja dan Kebijakan Bupati Bandung

Di Rembug Bedas ke -105 Warga Akui Kinerja dan Kebijakan Bupati Bandung

Dejurnal.com, Bandung – Rembug Bedas ke- 105 Bupati Bandung, Dadang Supriiatna dan jajran Organisasi Perangjat Daerah (OPD) digelar di Desa Sukapura Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Selasa (26/3/2024) sore.

Dalam kegiatan ini terungkap sejumlah warga mengakui kerja keras dan kebijakan Bupati Bandung yang dinilai memberikan manfaat bagi masyarakat.

Adalah H. Ade, Ketua RW 08 di Desa Sukapura Kertasari. Menurutnya kebijakan Bupati Bandung sudah diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, karenanya ia semangat mendukung Bupati Dadang Supriatna untuk maju dua periode.

Demikian juga Predi, seorang pemuda penggiat lingkungan. Ia menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bandung atas sejumlah program yang sudah direalisasikan.

Dalan kesempatan itu ia menyampaikan tentang pengelolaan bank sampah dan TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah, Reduce, Reuse, dan Recycle). Ia berharap suara dari para pegiat lingkungan bisa masuk ke dalam 13 program prioritas Bupati Bandung.

Sedangkan Aat Roswati, Bunda Literasi RW Desa Sukapura, menyampaikan mengenai sarana literasi atau pojok baca memanfaatkan posyandu. “Setiap RW, pojok baca sudah berjalan. Berharap ada sarana bangunan untuk pojok baca. Selama ini menggunakan posyandu,” katanya..

Aat mengatakan, inovasi untuk pengadaan buku, dengan cara donasi satu buku bekas dari setiap rumah. “Mohon bantuan ada hibah buku cerita, supaya anak-anak bisa tertarik minat bacanya, termasuk orang tua, karena buku masih kekurangan. Pengadaan buku donasi warga setiap RW,” terangnya.

Aat mengatakan, memanfaatkan posyandu jadi pojok baca, sehingga orang tua yang hadir bisa memanfaatkan baca buku saat hendak mendapatkan pelayanan kesehatan.

Pada giat Rembug Bedas itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan,
untuk memberikan pelayanan kesehatam yang cepat maka RSUD Bedas Kertasari dibangun di Desa Sukapura. “Disaat masyarakat sakit, bisa berobat ke rumah sakit dengan sarana prasarana yang sudah disiapkan pemerintah,” katanya.

Sedangkan dalam upaya memuliakan para ulama, maka ada program insentif guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun.

Dadang Supriatna juga mengajak masyarakat untuk sama-sama membangun Kabupaten Bandung, di antaranya melalui 13 program prioritas. “Kebijakan 13 program prioritas itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Bandung. Saya siap lanjutkan ke periode berikutnya,” katanya.

Menyoal pengelolaan sampah plastik, maupun kertas menurut Dadang Supriatna bisa dikerjasamakan dengan BUMD, modalnya ada di BPR Kerta Raharja.
“Sampah bisa dikelola di rumah masing-masing, di antaranya melalui lubang cerdas organik (LCO),” ujar Dadang Supriatna.

Dia mengatakan sampah jika dikelola dengan baik bisa jadi motor, mobil, rumah, bisa membangun negara. Dalam pengelolaan sampah bisa menggunakan APBD maupun CSR. “Kita tahu, bahwa sebanyak 1.282,76 tong sampah per hari di Kabupaten Bandung,” terangnya.

Kang DS menyebutkan, melalui program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu, kalau tak cukup dengan anggaran Rp 70 miliar bisa ditambah lagi.

“Jika Rp 70 miliar tak cukup, saya siap menambah lagi. Dalam rangka memberantas bank emok,” tuturnya.

Sedanghakan kaitan dengan menyambut Indonesia Emas tahun 2024, menurut Dadang Supriatna ada lima hal yang harus menjadi perhatian semua pihak.

Pertama, peningkatan kualitas SDM yang profesional dan paham IT. Kedua, big data. Ketiga, riset and development. Keempat, institusi yang kuat dan kelima, mengelola keuangan (anggaran) dengan baik.*** Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI