Dejurnal.com, Ciamis – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Ciamis menggelar Musyawarah Keja Cabang Khusus (Muskercabcus) di Gedung KH. Irfan Hielmy, Islamic Center Ciamis, Kamis (12/9/202l
Rakercab di gelar untuk mensosialisasikan Calon Kepala Daerah baik itu Provinsi maupun Kabupaten/Kota, yang diusung Partai PDI Perjuangan. Untuk calon Gubernur Jawa Barat yaitu H. Jeje Wiradinata dan calon Bupati-Wakil Bupati Ciamis, Herdiat-Yana.
Ditemui awak media Jeje menyampaikan dirinya sebelumnya tidak menyangka akan menjadi calon gubernur dari partai PDIP hingga menganggap dirinya adalah calon Last Minute.
“Saya mendapat telpon 10.30 dan dipastikan harus maju jam 11.10 menit tanggal 29, saya agak menggigil tuh dan kaget kemudian saya ikut zoom dan mendaftar ya karena ini penugasan dari partai saya harus siap dan maju,” ucapnya.
Jeje juga menegaskan bahwa pencalonannya bukan tentang menang atau kalah, tetapi lebih kepada kewajiban yang harus dijalankan sebagai tugas dari partai.
“Saya kader partai sudah 30 tahun, jadi saya terbiasa. Ketika sudah penugasan partai, Saya tidak menghitung kanan-kiri, tidak menghitung menang-kalah, punya uang tidak punya uang, siapa pasangan saya, pokoknya karena diajari oleh partai ‘lakukan tugasmu jangan kamu hitung untung ruginya,” tegasnya
Jeje juga menekankan bahwa pencalonannya tidak hanya penugasan partai, tetapi ia memandangnya sebagai bentuk jihad dalam menegakkan demokrasi.
penting, PDI Perjuangan mau maju di Jawa Barat, sebelumnya kan tidak bisa karena sudah terbentuk koalisi KIM, PDIP tinggal sendirian, untung saja Tuhan menggerakan hati Hakim MK sehingga PDIP bisa mendaftar, ini juga merupakan jihad dalam menegakkan demokrasi,” ujarnya.
Jeje memaparkan dirinya tidak melakukan persiapan khusus untuk maju menjadi Cagub Jabar mengingat hanya tersisa waktu 2 bulan, hanya tetap yakin jika Tuhan berkehendak, takdir akan berpihak padanya.
Dari sisi waktu saya tidak mempunyai waktu yang banyak, hanya 2 bulan, tidak rasional kan, tapi kalau Tuhan berkehendak dan itu takdir saya Insya Allah saya siap,” katanya.
Calon Gubernur yang akan berpasangan dengan calon Wakil Gubernur, Ronal Surapradja ini menjelaskan bahwa dirinya mengusung tema “Jabar untuk Semua”, konsep tersebut dijalankan untuk memberikan pemerataan berbagai pembangunan disegala bidang di Jawa Barat.
“Konsep Jabar untuk Semua merupakan jawaban dari kondisi Jawa Barat saat ini, seperti di Bandung Raya, Priangan Timur, Selatan, Utara terjadi kesenjangan IPMnya. Di Bandung Raya tinggi, masih banyak IPM di bawah 70 jadi IPM itu ada 3, 70 ke atas itu tinggi, 70-60 sedang dan dan di bawah itu rendah,” jelasnya.
“Orang-orang dari daerah berobatnya ke Bandung, karena kualitas fasilitas kesehatan di sana jauh lebih baik. Begitu juga dengan pendidikan dan infrastruktur, ada kesenjangan yang nyata,” tambahnya.
Pihaknyapun akan melakukan konsep dan berintegrasi dengan menyatukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot). Yaitu Bupati dengan Gubernur menjadi satu kesatuan yang khusus dalam komunikasinya, jadi ketika akan menentukan kebijakan anggaran itu Bupati dan Walikota diajak berunding.
“Tahun pertama akan konsen di pendidikan, kesehatan, dan desa, ini ada pertanian dan sebagainya, kewajiban saya sekarang menyampaikan konsep pemikiran Jabar untuk Semua dengan harapan antara pembangunan provinsi dan kab/kota supaya tidak ada ketimpangan. Semua kab/kota menjadi prioritas,” pungkasnya.
Jeje yang saat ini menjabat sebagai Bupati Pangandaran, akan resmi cuti terhitung mulai 25 September 2024, setelah ditetapkan sebagai calon gubernur.(Nay)**