Rabu, 9 Oktober 2024
BerandadeEdukasiManasik Haji Tingkat RA Bentuk Moral Dan Akhlakul Karimah Siswa

Manasik Haji Tingkat RA Bentuk Moral Dan Akhlakul Karimah Siswa

Dejurnal.com, Ciamis – Sebanyak 9.300 siswa Raudhatul Athfal (RA) di wilayah Kabupaten Ciamis tampak bersemangat mengikuti peragaan Manasik Haji yang digelar oleh Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA) di Halaman Gedung Islamic Center Ciamis. Sabtu (21/09/2024)

Mengangkat tema “Dengan Manasik Haji Anak RA Kita Tanamkan Nilai Profil Pelajar Pancasila Untuk Menumbuhkan Keimanan dan Ketaqwaan Yang Penuh Cinta dan Bahagia Pada Anak Usia Dini Kabupaten Ciamis”.

Kegiatan manasik ini dibuka dengan pemukulan bedug kecil oleh Staf Ahli Bidang Administrasi dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ciamis, Dase Fadlil Yusdy Mubarak mewakili Pemda Ciamis, Kepala Kemenag Ciamis, H. Asep Lukman Hakim serta, Gita Griselda D. Putra mewakili Bunda Paud Ciamis.

Asda 3 Dase dan Kepala Kemenag Asep membuka manasik dengan memukul bedug kecil

Dalam sambutannya Dase manyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Pj Bupati beserta ibu dikarenakan ada acara di Bandung.

“Kebetulan saya menjadi staf ahli SDM saya selalu menyampaikan ke rekan-rekan di Pemda kita bangun SDM di Ciamis yang paham akan nilai-nilai Al-Qur’an untuk membangun Kabupaten Ciamis,” ucapnya.

Dikatakan Dase dengan kegiatan pendidikan haji merupakan pengenalan kepada usia dini untuk menanamkan nilai-nilai kegamaan, hal itu sejalan dengan perkembangan fisik anak yang mempunyai memori sangat kuat dan kecenderungan untuk meniru apa yang dilihatnya.

“Manasik ini memiliki peran yang penting dalam pendidikan agama, anak-anak akan mengikuti tahapan-tahapannya dapat membentuk moral dan akhlak anak bangsa,karena anak di usia kurang dalam 6 tahun merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat baik,” ujarnya.

Dase mengungkapkan dengan kegiatan Manasik juga dapat menjadikan para guru dan juga muridnya yang terutama mereka mendapatkan pelajaran yang berharga karena merupakan calon-calon manusia yang kaffah.

“Lewat manasik ini pertama para siswa mendapat pengenalan tauhid tentang Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah, yang kedua adalah berbakti kepada orang tua yang ketiga pengenalan terhadap tata cara dan mengharuskan wajibnya salat pada akhirnya nanti berawal dari Paud hingga nanti dewasa dan menjadi masyarakat berakhlakul karimah,” tegasnya

Senada dengan Dase, Kepala Kemenag Ciamis, H. Asep Lukman Hakim menyampaikan jika kegiatan ini merupakan pengenalan manasik haji kepada anak-anak sejak dini agar menjadi pengingat dan motivasi saat dewasa nanti.

“Insya Allah ketika paham sejak dini akan terus teringat dan mudah-mudahan nanti ketika menjelang remaja dewasa menjadi motivasi untuk berusaha mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji,” katanya.

Tidak hanya para siswa Asep berharap manasik juga menjadi motivasi untuk para orang tua siswa.

“Orang tua siswa nanti termotivasi juga untuk ingin melaksanakan ibadah haji jadi cepat mendaftar,” harapnya.

Sementara itu Ketua KKRA Kabupaten Ciamis, Lalis Lismaidah menjelaskan, pelaksanaan manasik mirip dengan pelaksanaan ibadah haji yang sebenarnya adanya rukun-rukun haji, seperti berkumpul di Arafah, melakukan sai, dan melempar jumrah.

“Kita simulasikan seperti aslinya, namun ada beberapa yang disederhanakan, seperti lempar jumrah yang dilakukan tiga kali dan sai yang hanya sekali untuk menghindari kerumunan,” jelasnya

Lalis mengungkapkan jika dalam pelaksanaanya kegiatan manasik merupakan program rutin yang diadakan setiap tahun hanya pelaksanaannya berselang dengan KKRA kecamatan.

“Jadi kita memberikan kesempatan untuk teman-teman ketua KKRA Kecamatan untuk memilih bagaimana melaksanakan ibadah manasik haji di kecamatan masing-masing jadi setahun di kabupaten setahun di kecamatan tapi dengan isi materinya tetap dari kita,” ungkapnya.

Dikatakan Lalis jumlah peserta Manasik tahun ini adalah 9.300 se-Kabupaten Ciamis dari tiap kecamatan dan dari Raja Desa mengirimkan paling banyak sebanyak 700 siswa.

“Alhamdulillah semua kecamatan ada mengirimkan terhitung ada 25 kecamatan karena ada yang merger Kecamatan Cimaragas dan Cidolog kemudian Kecamatan Sukamantri dan Panjalu dikarenakan jumlah siswa yang sedikit,” jelasnya.

“Jumlah Paud yang terdaftar semuanya ada 385 kurang lebih jika dengan paud yang belum mempunyai izin operasional ini mungkin bisa sampai 400 lebih yang ikut hanya saja saat ini kami menerima paud yang sudah berizin saja,” tambahnya.

Lalis juga berharap dengan kegiatan yang dilaksanakan membuat anak-anak dapat lebih memahami hakikat dari kegiatan Haji itu sendiri.

“Mudah-mudahan anak-anak lebih bisa mengenal rukun Islam yang kelima ini dan juga untuk orang tua bisa termotivasi untuk segera berangkat ibadah haji,” pungkasnya (nay)**

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI