Dejurnal.com, Bandung – Tim Skye ECOGROW dari SMK Skye Digipreneur School Rancaekek Kabupaten Bandung berhasil meraih Second Runner-Up dalam ajang “Young Agri Scientist Competition MAHA 2024”, yang diselenggarakan di Malaysia.
Kompetisi ini diikuti oleh 29 peserta dari 8 negara di Asia Tenggara, dan Tim Skye ECOGROW dengan bangga mewakili Indonesia sebagai salah satu dari Top 5 Finalis yang berkompetisi di babak akhir.
Dalam kompetisi bergengsi ini, empat negara; Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Kamboja beradu inovasi dalam pertanian berbasis teknologi. Setiap tim mempresentasikan proyek unggulan mereka dengan waktu 10 menit untuk pitching dan 5 menit untuk presentasi prototipe.
Tim Skye ECOGROW menampilkan Smart Watering System yang memanfaatkan air wudhu dengan teknologi IoT untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian. Inovasi ini menarik perhatian para juri dan peserta dari berbagai negara.
Perwakilan dari Thailand menghadirkan AgroPlot Grow the Future with IoT Farming, sementara Kamboja mempresentasikan Automated Pest Detection System Using Image Recognition. Malaysia, sebagai tuan rumah, membahas inovasi pengelolaan sampah makanan atau Food Waste Management.
Meskipun persaingan sangat ketat, Tim Skye ECOGROW berhasil meraih posisi sebagai second runner-up, membawa pulang hadiah sebesar 2000 MYR dan kebanggaan besar sebagai salah satu tim terbaik dari Indonesia.
Prama, salah satu anggota Tim Skye ECOGROW, menyatakan rasa syukur dan kebanggaannya, “This is an amazing experience for us. Dari lomba kemarin, kita dapat pelajaran penting yang bisa improve kita secara individual. Kami senang bisa membawa nama sekolah Skye Digipreneur ke kancah Asia. Walaupun kita bukan juara pertama, tapi Alhamdulillah kita ada di jajaran Top Three, dan semua ini diraih karena antusiasme para coaches, orang tua, dan teman-teman yang selalu mendukung kami.” kata Prama.
Coach Rio Andrianto, pembimbing Tim Skye ECOGROW, juga menyampaikan rasa terima kasihnya, “Kami sangat senang bisa menjadi 3 besar yang bisa membawa nama Skye Digipreneur ke Asia Tenggara. Kompetisi ini merupakan perjalanan luar biasa, penuh dengan pelajaran berharga dan pengalaman yang tak terlupakan. Tantangan ini mendorong kami untuk lebih tumbuh, berkolaborasi, dan berinovasi untuk terus berkembang.” kata Rio.
Booth Tim Skye ECOGROW menarik perhatian banyak pengunjung, terutama karena konsep mereka yang memadukan pendidikan dan pertanian melalui pendekatan Education Fun Grow. Inovasi ini menggugah rasa penasaran dan antusiasme dari berbagai pihak yang hadir dalam acara tersebut.
Keberhasilan Tim Skye ECOGROW di Young Agri Scientist Competition MAHA 2024 menjadi bukti bahwa siswa-siswa SMK Skye Digipreneur mampu bersaing di tingkat internasional dan terus berinovasi dalam dunia teknologi. Kompetisi ini memberikan pengalaman dan pelajaran berharga yang akan menjadi landasan bagi tim untuk terus berkembang di masa depan. ***Sopandi