Ciamis – Pondok Pesantren Darussalam Ciamis menggelar upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda. Dalam upacara tersebut sebanyak 114 siswa Sekolah Katolik Santo Jacobus yang sebelumnya mengikuti Kuliah Subuh juga turut serta. Para santri dan siswa berbaur bersama mengikuti upacara dengan khidmat di Lapangan Upacara Pesantren Darussalam. Senin (28/10/2024).
Dalam upacara tersebut, pemimpin upacara menyampaikan sambutan yang hangat kepada para tamu dari Jakarta.
Menurutnya Kehadiran siswa Katolik dari Jakarta menambah semangat seluruh peserta dalam mengenang perjuangan para pemuda di masa lalu. Apresiasi yang tinggi pun diberikan kepada para siswi dari Santo Yakobus yang hadir mengenakan penutup kepala sebagai bentuk penghormatan pada tradisi selama upacara.
Francis Krisnagara, Kepala Bidang Pendidikan dan Pengendalian Mutu Sekolah Santo Yakobus, menjelaskan bahwa keikutsertaan para siswa dalam kegiatan ini merupakan bagian dari program ekskursi kebinekaan yang bertajuk “Teman Dulur Sabangsa.”
“Program ini bertujuan untuk mempererat rasa persaudaraan dan pemahaman terhadap keragaman bangsa Indonesia, juga memupuk rasa kebhinekaan dengan jargonnya berbeda-beda tetapi satu juta begitupun dengan keyakinan kita yang berbeda tetapi kita mempunyai tujuan yang sama,” ucapnya
Francis berharap para siswa dapat mengambil contoh dan belajar semangat kebersamaan Sumpah Pemuda
“Kami berharap melalui kegiatan ini, para siswa dapat belajar tentang semangat kebersamaan yang pernah dicontohkan para pemuda pada Hari Sumpah Pemuda,” harapnya.
Lebih lanjut Francis mengungkapkan Upacara di Pesantren Darussalam Ciamis dapat mencerminkan semangat persatuan dan kerukunan antar umat beragama.
“Dengan kegiatan ini kita memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk merefleksikan makna penting dari Sumpah Pemuda sebagai ikatan kebangsaan yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Diketahui sebelum mengikuti Upacara bendera peringatan Hari Sumpah Pemuda, para siswa Santo Yakobus mengikuti pembelajaran di pesantren, dan belajar dinamika bersama para santri di dalam kelas, dan di acara puncak malam hari dengan nama malam persaudaraan yang diisi dengan tampilan-tampilan yang mengusung tema persaudaraan. (Nay)**