Dejurnal, Ciamis,- Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 16 Kabupaten Ciamis sukses melaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII dan Bimbingan Organisasi di Aula Gedung DPRD Ciamis. Sabtu (19/04/2025)
Kegiatan tersebut mengusung tema besar “Dengan Sinergitas RAPI, Kita Wujudkan Kemandirian, Kebersamaan, Sosial yang Beradab dan Berbudaya,” sebagai komitmen untuk memperkuat peran strategis RAPI dalam komunikasi kedaruratan dan pelayanan sosial masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Ketua Umum RAPI Pusat, jajaran pengurus RAPI Daerah Jawa Barat, serta seluruh pengurus dan anggota RAPI Ciamis.
Turut hadir pula perwakilan dari Polres Ciamis, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), dan para tamu undangan lainnya.
Mewakili Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya, Kepala Diskominfo Kabupaten Ciamis, H. Tino Armyanto, secara resmi membuka kegiatan

Dalam sambutannya, H Tino memberikan apresiasi tinggi atas kiprah RAPI sebagai mitra pemerintah, khususnya dalam mendukung penyebaran informasi saat terjadi bencana atau situasi darurat.
“RAPI telah menunjukkan peran vital dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, terutama dalam kondisi krisis,” ucapnya.
Menurut H Tino dibutuhkan kolaborasi antara Pemkab dan komunitas radio seperti RAPI untuk menunjang perkembangan pembangunan di Kabupaten Ciamis.
“RAPI telah menunjukkan komitmennya dalam membantu pemerintah dan masyarakat. Kami percaya RAPI akan terus menjadi mitra yang handal dalam menyampaikan informasi penting kepada masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, H Tino memperkenalkan layanan darurat Call Centre 112 milik Pemkab Ciamis, seraya mendorong kolaborasi aktif antara RAPI dan instansi terkait demi mempercepat respons dalam situasi darurat.
“Selama ini RAPI telah bermitra dengan baik membantu tugas-tugas pemerintahan khususnya dalam kegiatan penanganan bencana utama bencana alam dan bencana sosial di Kabupaten Ciamis dan begitu banyak kontribusinya terhadap kegiatan pembangunan khususnya di kabupaten Ciamis,” jelasnya.
H Tino juga menyoroti tantangan yang dihadapi organisasi komunikasi di era digital. RAPI dituntut untuk mampu beradaptasi dengan teknologi komunikasi mutakhir tanpa kehilangan jati diri sebagai organisasi berbasis radio konvensional.
“RAPI harus siap menghadapi digitalisasi dan tetap menjaga akarnya sebagai penyambung informasi berbasis radio, apalagi Kabupaten Ciamis berada di peringkat ke-22 secara nasional dalam kerawanan bencana. Ini menjadi alarm penting untuk memperkuat sistem komunikasi darurat,” tegasnya.
Ketua RAPI Daerah 10 Jawa Barat, Yaya Dachyarna, dalam sambutannya menegaskan bahwa RAPI bukanlah organisasi yang hadir untuk meminta bantuan pemerintah, melainkan untuk mendukung dan memperkuat jejaring komunikasi sosial serta tanggap bencana.
“Muswil dan bimbingan organisasi ini adalah momentum penguatan internal, sekaligus pembekalan agar seluruh anggota memahami etika dan regulasi dalam berkomunikasi menggunakan perangkat radio,” ungkap Yaya.
Menurut Yaya, Muswil ke-VIII ini menjadi momentum penting untuk memilih ketua baru RAPI Wilayah 16 Kabupaten Ciamis, menggantikan Ketua Abing Rubiana yang telah menjabat selama dua periode.
“Pemilihan ini diharapkan melahirkan sosok pemimpin baru yang mampu bersinergi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, serta Balmon dan ORARI,” tuturnya.
Yaya mengungkapkan anggota aktif RAPI di wilayah Ciamis berjumlah sekitar 500 hingga 600 orang. Meski ada banyak yang berpotensi menjadi calon, panitia membatasi jumlah kandidat agar proses pemilihan berjalan lebih efektif.
“Panitia membatasi kandidat sebanyak kurang lebih 5 orang untuk dipilih menjadi ketua dan nama kandidat berlangsung secara spontan saat Muswil nanti,” terangnya.
Yaya menegaskan di tengah pesatnya perkembangan teknologi komunikasi digital, peran radio amatir masih sangat relevan, terutama di wilayah rawan bencana dan minim akses internet.
“Public speaking, komunikasi darurat, dan etika komunikasi adalah kompetensi yang wajib dimiliki anggota RAPI ke depan. Karena di saat krisis, kecepatan dan ketepatan komunikasi bisa menyelamatkan banyak nyawa,” tambahnya.
Yaya menekankan pentingnya menjaga eksistensi RAPI sebagai kekuatan sipil yang dapat diandalkan.
“RAPI ada di mana-mana. RAPI hadir saat dibutuhkan. Dan yang terpenting, RAPI dipercaya,” ucapnya.
Ketua RAPI Wilayah 16 Ciamis, Abing Rubiana, dalam laporannya mengungkapkan bahwa jumlah anggota RAPI saat ini mencapai 560 orang yang tersebar di 27 kecamatan se-Kabupaten Ciamis.
“Sangat penting untuk memperluas keanggotaan hingga ke tingkat desa, termasuk melibatkan perangkat desa dalam jaringan komunikasi darurat,” ujarnya.
Abing juga menyatakan tidak mencalonkan diri kembali sebagai ketua wilayah, setelah dua periode menjabat.
Sementara itu Ketua Pelaksana kegiatan Rahmat Margono menyampaikan Kegiatan Muswil VIII dan Bimbingan Organisasi Wilayah 16 Kabupaten Ciamis ini diikuti oleh peserta yang mayoritas sudah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA).

Untuk memperpanjang masa berlaku KTA tersebut, peserta diwajibkan mengikuti bimbingan organisasi resmi sebagai salah satu syarat utama.
“Sebetulnya mereka sudah memiliki KTA, dan untuk memperpanjangnya harus ada sertifikat bimbingan organisasi resmi. Selain itu, ada juga calon anggota baru yang akan mengikuti proses untuk menjadi anggota RAPI,” jelas Rahmat.
Tahun ini, masa bakti ketua wilayah juga berakhir, tepatnya sejak 2024 belum dilakukan peremajaan. Maka dari itu, untuk menghemat waktu dan biaya, seluruh proses digabung dalam satu hari pelaksanaan.
“Alhamdulillah, pelaksanaan bimbingan organisasi tahun ini berhasil menjaring 67 peserta dari berbagai kabupaten, seperti Majalengka, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Cilacap. Dari total peserta, ada 12 orang yang merupakan calon anggota baru,” tambahnya.
Untuk pemilihan sendiri Rahmat menerangkan terjaring 2 kandidat di Muswil tersebut.
“Ada dua nama yang terpilih di musyawarah tadi sekarang masih menunggu hasilnya, Mudah mudahan yang terpilih nanti membawa kebangkitan dan kebaikan untuk RAPI sendiri,” pungkasnya (Nay)**