Dejurnal.com, Kota Bandung – Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan S.I.K., M.H mengatakan bahwa Dua tokoh buruh terkemuka di Jawa Barat menyampaikan kecaman keras terhadap aksi anarkis yang terjadi di Bandung saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025. Mereka menegaskan bahwa insiden tersebut bukan bagian dari agenda resmi serikat pekerja atau buruh, melainkan ulah kelompok tertentu yang ingin mencoreng makna perjuangan buruh yang damai dan konstitusional, Jumat (2/5/2025).
Sekretaris Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan, Minuman (FSP RTMM-SPSI) Jawa Barat, Agus Hairudin, menyampaikan pernyataan tegas atas insiden tersebut. Ia mengecam keras tindakan anarkis yang dilakukan oleh oknum atau kelompok tidak bertanggung jawab, yang mencederai semangat May Day.
“Aksi kekerasan dan perusakan tidak mencerminkan perjuangan kaum buruh yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, perdamaian, dan keadilan sosial,” ujarnya.
Agus menegaskan bahwa perjuangan buruh adalah perjuangan bermartabat yang dilakukan secara konstitusional. Ia pun meminta aparat keamanan untuk menindak tegas pelaku anarkisme tanpa melakukan generalisasi terhadap seluruh peserta aksi May Day. “Kami sebagai pimpinan serikat pekerja dan serikat buruh di Jawa Barat menolak segala bentuk kekerasan,” tambahnya.
Senada dengan Agus, Ajat Sudrajat, Ketua SBSI 92 Jawa Barat, juga menyampaikan penyesalan atas kejadian anarkis yang terjadi di Bandung pada sore hari yang sama. Dalam pernyataannya, Ajat menyebut bahwa kegiatan tersebut bukan bagian dari agenda resmi serikat buruh Jawa Barat. “Saya pastikan, kegiatan tersebut bukan bagian dari kegiatan kami, buruh dan pekerja di Jawa Barat,” tegasnya.
Ajat juga menyampaikan bahwa ribuan buruh dari berbagai elemen di Jawa Barat turut serta dalam peringatan May Day secara damai dan tertib di Monumen Nasional Jakarta, yang juga dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak H. Prabowo Subianto. “Kegiatan berjalan lancar dan kondusif, dari mulai kedatangan hingga kepulangan buruh ke tempat masing-masing,” jelasnya.
Kedua tokoh buruh tersebut mengajak seluruh elemen pekerja untuk menjaga citra positif perjuangan buruh yang selama ini dilakukan secara damai dan bermartabat. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga semangat solidaritas serta menjauhkan gerakan buruh dari upaya-upaya provokatif dan tindakan yang merugikan masyarakat luas. ***(Deri Acong).