Dejurnal, Ciamis,- Dalam menjaga kesehatan masyarakat secara holistik, tak hanya fisik yang perlu diperhatikan, tetapi juga keseimbangan emosi dan mental.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Eni Rochaeni, yang akrab disapa DokCin mengingatkan pentingnya mengenali dan mengelola empat hormon kebahagiaan dalam tubuh manusia.
Hormon-hormon tersebut tidak hanya berperan dalam menciptakan rasa bahagia, tetapi juga menjadi faktor penting dalam pencegahan stres, depresi, hingga gangguan metabolisme.
“Empat hormon yang secara ilmiah berkontribusi besar terhadap kesehatan emosional kita adalah dopamin, serotonin, endorfin, dan oksitosin,” ujar dr. Eni Rochaeni dalam keterangannya kepada Dejurnal Jumat (13/06/2025)
Berikut penjelasan mendalam mengenai keempat hormon tersebut dan bagaimana cara alaminya untuk memperolehnya:
1. Dopamin, Hormon Kepuasan dan Motivasi
Dikenal sebagai “feel-good hormone”, dopamin berperan dalam sistem penghargaan otak dan berkaitan erat dengan motivasi, fokus, serta perasaan puas. Kadar dopamin yang seimbang membuat seseorang merasa bahagia dalam mencapai tujuan hidup.
Cara alami meningkatkan dopamin antara lain:
– Dengan Makan-makanan bergizi terutama yang mengandung tirosin seperti telur, ikan, dan alpukat.
– Tidur cukup, minimal 7-8 jam per malam untuk mendukung produksi hormon.
– Berolahraga secara rutin, seperti jogging atau bersepeda ringan.
– Meditasi dan relaksasi, yang membantu menyeimbangkan aktivitas otak.
2. Serotonin, Pengatur Suasana Hati dan Tidur
Serotonin membantu menstabilkan suasana hati dan berkontribusi terhadap kualitas tidur, nafsu makan, serta fungsi pencernaan.
Cara alami meningkatkan serotonin:
– Berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit
– Melihat pemandangan alam, seperti taman, hutan, atau laut.
– Berjalan kaki santai, terutama di luar ruangan.
– Doa dan ibadah memberikan efek ketenangan dan keterhubungan spiritual yang meningkatkan kadar serotonin.
3. Endorfin, Pereda Nyeri Alami Tubuh
Endorfin bekerja sebagai analgesik alami yang meredakan rasa sakit dan stres.
Cara alami meningkatkan endorfin:
– Tertawa, yang terbukti secara ilmiah memicu pelepasan endorfin.
– Mendengarkan musik favorit, terutama yang menyenangkan atau membangkitkan semangat.
– Menonton film yang menghibur, sebagai sarana relaksasi dan hiburan.
4. Oksitosin, Hormon Cinta dan Kepercayaan
Dikenal juga sebagai “hormon pelukan”, oksitosin berperan dalam membangun rasa percaya, empati, dan kedekatan sosial.
Cara alami meningkatkan oksitosin:
– Berpelukan atau bersentuhan fisik dengan orang tersayang.
– Bermain dengan hewan peliharaan, seperti kucing.
– Melakukan perbuatan baik dan membantu sesama, yang secara otomatis meningkatkan rasa empati dan keterikatan sosial.
DokCin menegaskan kepada masyarakat untuk menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) mengingat salah satu manfaat penting dari Germas yang masih jarang disadari adalah perannya dalam merangsang produksi hormon.
“Ketika kita membiasakan pola hidup sehat lewat Germas, tubuh akan merespons dengan cara luar biasa, salah satunya dengan memproduksi hormon-hormon yang menjaga tubuh tetap sehat dan pikiran tetap bahagia. Ini adalah investasi kesehatan jangka panjang,” ungkapnya
Lebih lanjut, DokCin mengimbau masyarakat untuk tidak hanya menjadikan Germas sebagai gerakan sesaat, tetapi membudayakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membudayakan Germas, tubuh tidak hanya lebih kuat terhadap penyakit, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan hidup dengan pikiran yang jernih dan jiwa yang tenang.
“Mari budayakan Germas sebagai gaya hidup kita bersama. Sehat itu dimulai dari kita, dan kebahagiaan bisa dibangun dari hal-hal sederhana yang sehat,” jelasnya
Dikatakan DokCin pemerintah melalui Dinkes akan terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keseimbangan hormon dan kesehatan mental melalui berbagai program penyuluhan, kampanye sehat, serta layanan konseling masyarakat.
“Kunci dari kesehatan mental dan kesejahteraan emosional dapat dimulai dari aktivitas sederhana yang bermakna. Pahami tubuh Anda, dan rawat dengan cinta serta kebiasaan yang sehat,” pungkasnya. (Nay Sunarti)