Dejurnal.com, Bandung- Koperasi Desa Merah Putih Desa Sayati Kecamatan Margahayu sudah terbentuk. Ketua dan Pengurusnya dikukuhkan pada Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang digelar di Aula Desa Sayati Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung, Senin (2/6/2025).
Setelah sebelumnya melalui seleksi yang ketat, terpilih Ketua Koperasi Merah Putih Desa Sayati Nanang, Sekretaris Hari Rahman Hakim, Bendahara Detty Rusmini, Wakil bidang keanggaotaan Setip Alpian dan Neng widayanti, Wakil Bidang usaha Wahyudi dan Dani Hamdani, serta beberapa pengurus lainnya.
Pasca terpilih sebagai Ketua Koperasi Merah Putih Desa Sayati Nanang mengatakan, langkah pertama yang dilakukan adalah koordinasi internal, kemudian kordinasi internal desa..
Setelah koordinasi, lanjut Nanang sosialisasi kepada masyarakat, memperkenalkan Koperasi Merah Putih Desa Sayati dan memberikan penjelasan mengenai fungsi dan tugas Koperasi Merah Putih Desa Sayati.
Menurut Nanang, Desa Sayati sangat potensial. “Secara kasat mata sudah terlihat potensinya. Toko-toko berjajar, mulai dari toko makanan sampai barang-barang keras, seperti emas, perak dan yang lainnya. Sayati itu luar biasa,” kata Nanang.
Potensi yang besar tersebut, menurut Nanang
akan tergarap kalau punya modal. “Karena modal tidak bisa lepas. Kalau modal itu turun magus, dan kita manfaatkan. Kita akan komit memanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan dan kesejahteraan pengurus dan anggota koperasi. Di lain pihak kita juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Nanang.
Nanang mempunyai target untuk Koperasi Merah Putih Desa Sayati kalau sudah berjalan pemasukannya Rp 100 juta perbulan dengan statistik, di Desa Sayati ada 15.000 KK. Ditargetkan 10 ribu direkrut menjadi anggota koperasi, artinya 100 Juta perbulan masukan dari simpanan wajib.
“Kalau rutin. Dengan Rp 100 juta perbulan kita akan membackround sesuai dengan program. Ekonomi berapa persen, sosialnya berapa persen,kebutuhan internnya berapa persen, di pos-pos itu kita mudah mendistribusikannya. Di akhir tahun kita nanti akan itung pendapatan bersih koperasi ini berapa,” ujar Nanang.
Menurut Nanang, kesejahteraan masyarakat itu dengan potensi masyarakat itu sendiri.
“Kita kembangkan, artinya seluruh kebutuhan yang ada di desa kita beli dari toko masyarakat kita. Jangan dari luar Desa Sayati. Dari Sayati untuk sayati,” katanya.
Koprasi itu, lanjut Nanang keuntungannya dari anggota untuk anggota, yang berimbas kepada masyarakat luas di sekitarnya. Untuk kemajuan dan keberlangsungan koperasi menurut Nanang pembinaan dasar agama yang paling utama. Sebab sebaik apapun SDM di koperasi, tanpa kejujuran potensinya besar terhadap ketidak berlangsungan koperasi.
Nanang dan Koperasi Merah Putih Desa Sayati akan mulai bergerak setelah ada badan hukum. Pihaknya akan segera menyerahkan berkas ke Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung. Ia pun menunggu kejelasan anggaran Koperasi Merah Putih yang diwacanakan dari anggaran desa.
Nanang terpilih menjadi Ketua Koperasi Merah Putih Desa Sayati dengan latar belakang tahun 1987 pernah di koperasi SMP N 1 Soreang, Tahun 1992 masuk pengurus Koperasi tersebut.
Di luar koperasi menjabat Supervisor IT , Supervisor Akunting, Manager Akunting di Banten, Manager Akunting di Provinsi DKI, Manager Marketing Depelovment di Jabar , Aset Manjamen Manager di Kantor Pusat, dan Manager SDM di Sumatra bagian Utara yang mencakup Pekanbaru, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatra Utara.***Sopandi