Dejurnal.com, Garut – Kemerdekaan bukanlah hadiah, melainkan buah dari perjuangan panjang yang dibayar mahal dengan darah dan air mata. Semangat itulah yang coba dihidupkan kembali oleh Pemerintah Kabupaten Garut melalui ziarah ke makam pejuang ‘45, Idi Somad, yang terletak di Pemakaman Umum Cilimus, Kecamatan Bayongbong, Jumat(22/8/2025)
Bupati Garut, Dr. H. Syakur Amin, bersama Wakil Bupati, Hj. drg. L. Putri Karlina, MBA, hadir langsung dalam kegiatan yang penuh khidmat ini. Mereka didampingi Ketua Baznas Kabupaten Garut, H. Abdullah Efendi, yang sekaligus menyerahkan santunan kepada keluarga almarhum Idi Somad sebagai bentuk penghargaan atas jasa besar sang pejuang.
Almarhum Idi Somad adalah salah satu tokoh pejuang asal Garut yang dikenal pantang mundur melawan penjajahan. Keberanian serta tekadnya dalam memperjuangkan kemerdekaan menjadikan beliau simbol pengorbanan yang seharusnya terus diteladani.
Dalam suasana hening di pusara, doa bersama dilantunkan. Bupati Garut menegaskan pentingnya menghargai jasa pahlawan sebagai pondasi membangun bangsa.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya. Kita tidak boleh melupakan pengorbanan mereka. Generasi penerus harus melanjutkan cita-cita perjuangan dengan kerja nyata,” ujar Syakur Amin.
Senada dengan itu, Wakil Bupati menambahkan bahwa ziarah bukan hanya rutinitas seremonial, tetapi momentum refleksi bersama.
“Semangat para pahlawan harus kita kobarkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di bidang pendidikan, sosial, maupun ekonomi. Dari perjuangan mereka, kita belajar tentang arti persatuan dan pengorbanan,” ungkap Putri Karlina.
Baznas Kabupaten Garut melalui H. Abdullah Efendi menyerahkan santunan kepada keluarga Idi Somad. Santunan ini bukan sekadar bantuan finansial, tetapi simbol penghormatan kepada keluarga pejuang yang pernah menjadi bagian dari perjalanan bangsa.
“Baznas hadir untuk membangun kepedulian sosial. Santunan ini adalah bentuk apresiasi kecil kepada keluarga pejuang yang jasanya tidak ternilai bagi bangsa,” kata Abdullah Efendi.
Kegiatan ini disambut dengan haru oleh warga sekitar. Mereka merasa bangga sekaligus terhormat karena pemerintah daerah memberikan perhatian khusus kepada sosok pejuang dari tanah kelahiran mereka.
Bagi masyarakat, ziarah dan santunan ini bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi juga mengingatkan betapa pentingnya menanamkan nilai perjuangan dalam kehidupan sehari-hari.
Acara ditutup dengan penyerahan santunan secara simbolis, dilanjutkan dengan foto bersama di depan pusara yang sarat makna sejarah. Aura nasionalisme terasa kuat, seolah menyatukan kembali semangat kemerdekaan dengan langkah nyata hari ini.
Ziarah ke makam Idi Somad menjadi pesan tegas bahwa kemerdekaan yang kini dinikmati bukanlah sesuatu yang datang begitu saja. Pemerintah Kabupaten Garut menegaskan komitmennya menjaga warisan perjuangan para pahlawan, agar api semangat mereka tetap menyala sepanjang masa.**Willy