Dejurnal.com, Garut – Lapangan Situgede, Cigedug, menjadi lautan manusia yang dipenuhi tawa, musik, dan aroma khas tradisi Sunda. Nyaneut Festival ke-12 hadir kembali, mengikat rasa kebersamaan sekaligus mengangkat nilai-nilai budaya lokal yang semakin dicintai masyarakat, Selasa (26/8/2025).
Acara tersebut semakin istimewa dengan kehadiran Kanjeng Dalem ke-26, Bapak Dr. H. Rudy Gunawan, S.H., M.H., M.P., yang turut memberikan semangat bagi pelestarian warisan leluhur.
Hadir pula Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat Dr. Iendra Sofyan.S.T,M.si, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Ir. Luna Aviantrini, M.T., jajaran Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut (DKKG), PHRI, Dinas Pertanian, para tokoh budayawan, seniman serta rekan-rekan pegiat kebudayaan.
Nyaneut Festival bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah ruang interaksi budaya yang sarat makna. Tradisi minum teh bersama diiringi lantunan seni Sunda, menjadi simbol kesederhanaan, keakraban, dan penghormatan pada alam serta leluhur. Lebih dari itu, festival ini menjadi magnet wisata budaya, menghadirkan daya tarik bagi masyarakat lokal hingga mancanegara.
Pemrakarsa Nyaneut Festival, Dasep Badrussalam menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah terselenggara sejak tahun 2014 dan telah menjadi acara rutin di Cigedug sebagai pelestarian budaya tradisi minum teh bagi urang Sunda.
“Tradisi Nyaneut ini bukan sekedar minum teh namun memiliki filosofis ajang silaturahmi dalam silih asah silih asih dan silih asuh,” katanya.
Dalam beberapa sambutannya, para tokoh yang hadir menegaskan pentingnya pelestarian budaya sebagai identitas bangsa.
“Nyaneut Festival bukan hanya menjaga tradisi, tetapi juga membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat, khususnya di sektor kuliner, kerajinan, dan pariwisata.
Dengan atmosfer penuh kekeluargaan, Nyaneut Festival ke-12 membuktikan bahwa budaya tidak pernah lekang dimakan zaman. Justru semakin dirawat, semakin kuat pula daya tariknya bagi generasi mendatang.**Willy