Dejurnal.com, Sukabumi – Pasca gempa 20 September lalu, Forkopimcam Kalapanunggal bersama BMKG Sukabumi menggelar sosialisasi di Aula Kecamatan Kalapanunggal. Acara ini dihadiri tokoh masyarakat, kepala desa, OKP, ormas, kepala sekolah, tokoh agama, dan tokoh adat. Sosialisasi digelar untuk memberikan pemahaman kegempaan sekaligus menenangkan masyarakat, Selasa, 23 September 2025
Camat Kalapanunggal, Muchsin Badrusalam, ST., M.Si., menekankan pentingnya penyebaran informasi yang benar di tengah masyarakat. “Kami harap bapak-bapak yang hadir bisa menyampaikan informasi ini secara luas, agar tidak menimbulkan keraguan dan menghindarkan kita dari provokasi yang bisa mengganggu stabilitas wilayah,” ujarnya.
Perwakilan BMKG Sukabumi, Agung, memaparkan sejarah kegempaan di kawasan Halimun–Salak sekaligus menegaskan bahwa gempa sulit diprediksi dan murni merupakan fenomena tektonik.
“Kapan gempa itu akan terjadi, kita kan tidak tahu. Gempa ini murni gempa tektonik. Kami dari BMKG belum bisa berstatement seperti yang disampaikan geologi soal gempa Sesar Cianten. Mengenai korelasi dengan Star Energy, saya juga belum bisa menyampaikan apakah ada atau tidak hubungannya. Data yang masuk ke kami hanya terkait kegempaan,” jelasnya.
Agung menambahkan, titik gempa pertama terdeteksi pada 20 September 2025 dengan magnitudo 4,0.
“Episentrum gempa berada di utara Desa Cipetey, tepatnya di Kampung Cisalimar. Itu berdasarkan database BMKG. Kalau soal lokasi pengeboran atau fasilitas lain, saya tidak tahu, karena acuan kami hanya data kegempaan. Informasi lokasi saya lihat berdasarkan Google Maps, kantor Star Energy memang berada di Salak,” paparnya.
Acara sempat diwarnai interupsi dari Sujana, salah satu tokoh masyarakat yang hadir.
“Mohon maaf Pak, kalau bisa yang diterangkan yang kemarin saja. Dan kenapa kegiatan edukasi ini tidak dari kemarin-kemarin, jangan setelah ada aksi kemarin baru ada sosialisasi edukasi,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Camat Muchsin menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi warga.
“Inikan atensi masyarakat atas kegiatan kemarin, maka dengan dasar itulah kami pihak Forkopimcam berinisiatif untuk mengadakan sosialisasi ini. Pada akhirnya, kegiatan ini akan berkorelasi dengan upaya menjaga ketenangan dan stabilitas di wilayah Kalapanunggal,” tegasnya.
Sementara itu, anggota Polsek Kalapanunggal, Agung, meminta masyarakat memberi kesempatan kepada BMKG untuk menyelesaikan pemaparan.
“Biarkan pihak BMKG selesai menjelaskan dulu. Pemahaman ini nanti ada korelasinya. Hari ini tugas dan kewajiban kami adalah mengedukasi masyarakat. Adapun tuntutan ke pihak Star Energy, silakan itu urusan langsung dengan Star Energy,” ujarnya.
Dengan adanya sosialisasi ini, pemerintah kecamatan bersama Forkopimcam berharap masyarakat Kalapanunggal lebih tenang, tidak mudah termakan isu, serta memiliki pemahaman yang jelas terkait kondisi kegempaan di wilayah mereka.
Saat dikonfirmasi melalui telepon, pihak Star Energy menyatakan bahwa mereka tidak hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut karena tidak menerima undangan resmi dari panitia penyelenggara.***aldy