Dejurnal.com, Garut – Di tengah derasnya arus teknologi dan gaya hidup remaja masa kini yang kerap identik dengan kemewahan dan kemudahan, tiga gadis muda dari Kampung Cigentur RT 01 RW 04, Desa Cisewu, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, tampil sebagai teladan generasi muda yang patut diapresiasi. Mereka adalah Syifa (17), Pita (16), dan Isna (16) tiga sahabat yang tak hanya berprestasi di bangku sekolah, tetapi juga menunjukkan kemandirian dan semangat wirausaha sejak usia belia.
Syifa dan Pita merupakan siswi SMA Negeri 12 Garut, sementara Isna menempuh pendidikan di MAN 4 Garut. Meski kesibukan belajar menyita waktu, sepulang sekolah mereka tak langsung beristirahat atau bersantai seperti kebanyakan remaja seusianya. Sejak awal September 2025, ketiganya memilih mengisi waktu dengan berjualan makanan ringan keliling di sekitar kampung mereka.
Beragam jajanan mereka tawarkan dengan penuh semangat, mulai dari keripik kanji, makaroni, pangsit, sistik, dimsum, batagor, cilok, donat, hingga ayam geprek. Tak hanya itu, mereka juga menyediakan minuman segar seperti es mojito, es lumut, dan es kuwut. Harga yang dipatok sangat terjangkau, berkisar antara Rp3.000 hingga Rp5.000, sehingga mudah diterima oleh berbagai kalangan masyarakat.
Menurut Syifa, sistem usaha yang mereka jalankan sederhana namun efektif. Ketiganya mengambil dagangan dari produsen Ibu Ai Laela Rosilawati terlebih dahulu, lalu menjualnya secara keliling. Setelah laku, barulah mereka menyetorkan hasil penjualan dan mengambil keuntungan dari selisih harga jual.
“Dalam waktu satu minggu, omzet kotor yang berhasil dikumpulkan dapat mencapai Rp200.000,” ujarnya kepada dejurnal.com, Rabu(8/10/2025).
Jumlah keuntungan yang dikumpulkan tentunya cukup berarti bagi pelajar seusia mereka. Kendati
Tak berhenti di situ, ketiganya juga aktif berorganisasi di Karang Taruna Bakti Nusa kampung Cigentur, menunjukkan bahwa semangat mereka tak hanya terbatas pada urusan ekonomi, tetapi juga berkontribusi untuk lingkungan sosial.
Kegigihan Syifa, Pita, dan Isna menjadi bukti nyata bahwa usia muda bukan alasan untuk bermalas-malasan atau menggantungkan diri pada orang lain. Di saat banyak remaja lebih sibuk dengan gawai dan media sosial, mereka justru memilih jalan berbeda menanamkan nilai kerja keras, kemandirian, dan tanggung jawab sejak dini.
Kisah tiga srikandi muda dari Cigentur ini menjadi inspirasi bahwa keberanian untuk memulai, sekecil apa pun langkahnya, dapat menjadi bekal besar untuk masa depan. Mereka membuktikan bahwa sukses tidak harus menunggu dewasa asal ada kemauan, semangat, dan kerja keras, impian bisa diraih mulai dari sekarang.***Willy