Dejurnal.com, Bandung – Perayaan Hari Jadi ke-41 Desa Mekarmaju, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung lebih semarak dan penuh kebersamaan dengan Pagelaran Seni Budaya Baraya Bedas. Kegiatan yang dilangsungkan di SOR Futsal Mekarsari, Kp. Mekarsari Lio RT.01/11, Rabu (5/11/2025) ini mengusung tema “Merajut Budaya, Membangun Bangsa Demi Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Lebih Bedas.”
Atraksi silat tradisional, simbol ketangguhan dan persaudaraan masyarakat Sunda membuka rangkaian acara yang jadi pusat perhatian warga desa tersebut. Kemudian ritual Potong Kue Ulang Tahun Desa Mekarmaju, sebagai tanda rasa syukur atas perjalanan desa yang terus berkembang, serta penyerahan plakat penghargaan kepada para tamu undangan, sebagai bentuk apresiasi atas dukungan dan kontribusi dalam pelestarian budaya daerah.
Pagelaran seni budaya ini menampilkan berbagai kesenian khas Kabupaten Bandung, seperti rampak kendang, kaulinan budak lembur, workshop pembuatan parang, olah raga chopping blade, dan tari jaipong. Pontonan tersebut menjadi bukti nyata bahwa masarakat masih memegang erat nilai-nilai budaya warisan leluhur.
Selain dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Kabupaten Bandung, Irvan Ahmad, dihadiri pula Camat Pasirjambu, Nia Kania beserta jajaran, tokoh masyarakat dan pelaku seni budaya setempat.
Kadisbud Kabupaten Bandung, Irvan Ahmad mengatakan, melalui kegiatan seperti ini, pihaknya ingin menegaskan bahwa kebudayaan adalah fondasi dalam membangun jati diri bangsa. “Kabupaten Bandung kaya akan potensi budaya yang perlu dijaga dan dikembangkan secara berkelanjutan,” katanya.

Seperti pada Pagelaran Seni Budaya Baraya Bedas di desa lainnya, di kesempatan kali ini juga Kadisbud memperkenalkan tiga inovasi unggulan yang menjadi simbol kebangkitan baru pelestarian budaya di era digital:
1. Museum Digital Sejarah (M.D.S), menghadirkan pengalaman interaktif belajar sejarah melalui teknologi digital dan film edukatif, agar generasi muda lebih mudah memahami dan mencintai budaya bangsa.
2. Sadaya Bedas (Sistem Aplikasi Database Kebudayaan). Sistem big data budaya yang mendukung perencanaan dan kebijakan kebudayaan secara akurat dan berkelanjutan.
3. Sapa Pesona Budaya Bedas, ruang ekspresi dan kreativitas masyarakat melalui festival, pertunjukan, dan workshop budaya di seluruh wilayah Kabupaten Bandung.
“Inovasi ini menjadi langkah nyata kami dalam menjawab tantangan zaman. Budaya tidak hanya dilestarikan, tapi juga dikembangkan melalui pendekatan digital agar lebih dekat dengan generasi muda,” kata Irvan Ahmad.
Irvan Ahmad menambahkan, melalui Pagelaran Seni Budaya Baraya Bedas, Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung berkomitmen untuk terus mendorong sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku seni dalam menjaga warisan budaya sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas lokal.
Kemeriahan perayaan Hari Jadi ke-41 Desa Mekarmaju, terang Irvan Ahmad, menjadi momen istimewa yang tidak hanya mempererat kebersamaan warga, tetapi juga menegaskan semangat gotong royong dan cinta budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Kabupaten Bandung.* Sopandi












