Dejurnal, Ciamis,- Viralnya pemberitaan di media sosial beberapa waktu lalu tentang peristiwa banjir yang sempat terjadi di area foodcourt Alun-Alun Ciamis menjadikan perhatian serius Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Ciamis.
DPRKPLH menyebutkan jika penyebab banjir tersebut diakibatkan oleh tidak sebandingnya antara limpahan air dengan saluran pembuangan drainase, terlebih diketahui adanya sampah yang menutupi sebagian lubang drainase tersebut.
Kepala DPRKPLH, Okta Jabal Nugraha, melalui Sekretaris Dinas Aris Taufik menyampaikan bahwa pada saat kejadian para petugas juga turut membantu meminimalisir genangan dengan mengarahkan ke saluran pembuangan drainase yang ada.
“Setelah dilakukan pengecekan ditemukan beberapa titik saluran drainase yang tertutup oleh sampah ukuran kecil, seperti puntung rokok, tisu, hingga plastik. Meskipun kecil, sampah-sampah menumpuk dan menghambat aliran air,” jelas Aris.
Menurut Aris kondisi tersebut menyebabkan air tidak dapat mengalir ke saluran pembuangan utama.
“Terbatasnya saluran drainase di sekitar area tersebut membuat air yang menggenang meluber hingga ke area tangga,” ujarnya
Dijelaskan Aris, area foodcourt di alun-alun Ciamis memang didesain dengan konsep semi outdoor agar menyatu dengan lansekap alun-alun itu sendiri, sehingga memungkinkan pengunjung menikmati ruang terbuka.
“Hanya saja konsekuensi dari ruang semi terbuka itu jika terjadi hujan maka akan sedikit mengurangi kenyamanan, namun pada saat cuaca cerah, area ini justru menjadi titik pandang terbaik karena langsung menyatu dengan suasana alun-alun,” terangnya
Lebih lanjut Aris menuturkan jika DPRKPLH telah menempatkan sebanyak 39 tempat sampah yang terdiri dari 13 set, juga tambahan tempat sampah dari para pedagang.
“Seluruh pedagang telah dihimbau menyediakan trashbag masing-masing untuk tempat membuang sampah tambahan,” imbuhnya
Aris mengakui keterbatasan petugas kebersihan menjadi tantangan tersendiri. Oleh sebab itu mengajak kolaborasi semua pihak, terutama pengunjung dan pedagang, untuk bersama-sama menjaga kebersihan.
“Saat ini jumlah petugas kebersihan sangat terbatas oleh sebab itu saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kebersihan area foodcourt ini demi kenyamanan semuanya,” himbaunya.
Sebagai tindak lanjut dari kejadian tersebut Aris menegaskan DPRKPLH akan segera mengevaluasi dengan menambah saluran drainase dan menyiapkan penambahan titik pembuangan air baru, sambil menunggu alokasi anggaran tambahan untuk optimalisasi alun alun dan fasilitas bangunan foodcourt.
“Kami terbuka dengan masukan dari masyarakat, dan akan segera melakukan penambahan satu hingga dua titik drainase agar air bisa tersalurkan lebih maksimal,” katanya.
Aris menyoroti pentingnya menjaga fungsi ruang publik yang ada, termasuk area tangga yang berfungsi sebagai ruang ekspresi serta tempat duduk bagi pengunjung.
“Ruang tangga di bawah itu didesain untuk masyarakat berekspresi dan menikmati sajian kuliner dari atas. Belinya di atas makannya boleh dimana saja termasuk di area taman raflesia” ucapnya.
Aris menekankan agar para pengunjung yang datang ke Alun-Alun Ciamis tidak hanya menikmati makanan, tetapi juga ikut menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
“Kami juga sudah menyediakan tempat sampah dengan sistem pemilahan organik dan anorganik. Mari kita ciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman, sehingga pengunjung bisa membawa pulang kesan positif dan membanggakan dari ikon baru Kabupaten Ciamis ini,” pungkasnya. (Nay Sunarti)