Dejurnal, Pangandaran,- Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya menghadiri rapat konferensi pemilihan Ketua PGRI masa bakti 2025-2030 yang digelar di Sindang Rahayu, Kabupaten Pangandaran, Senin (30/06/2025).
Dalam sambutannya, Herdiat menyinggung lokasi kegiatan yang untuk kesekian kalinya dilaksanakan di luar wilayah Kabupaten Ciamis.
“Ini ketiga kalinya saya hadir dalam acara konferensi PGRI, dan ini sudah keempat kalinya diselenggarakan di Pangandaran, tepatnya di Sindang Rahayu. Kalau dipikir-pikir, tempatnya kurang nyaman. Panas, dan tidak representatif,” kata Herdiat
Bupati Herdiat menyayangkan pemilihan lokasi di luar daerah, padahal menurutnya, Kabupaten Ciamis memiliki banyak fasilitas yang lebih memadai dan nyaman untuk menggelar acara sekelas konferensi organisasi profesi guru terbesar di Indonesia itu.
Meskipun sempat menyampaikan kritik, Bupati Herdiat tetap menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XIII, serta dedikasi pengurus PGRI masa bakti sebelumnya.
“Alhamdulillah, Ibu KCD XIII hadir juga. Mungkin karena kemarin saya sempat marah, jadi sekarang beliau hadir. Betul tidak?” ujarnya
Bupati juga menegaskan bahwa meski kewenangan pengelolaan pendidikan menengah dan beberapa infrastruktur berada di bawah provinsi, namun sebagian besar siswa berasal dari Kabupaten Ciamis. Karena itu, ia meminta agar kerja sama dan komunikasi antara pihak-pihak terkait tetap dijaga.
Dalam forum yang digelar untuk memilih Ketua PGRI yang baru, Bupati Herdiat mengungkapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada pengurus PGRI masa bakti 2021-2025 atas dedikasi dan totalitas yang diberikan untuk dunia pendidikan di Ciamis.
“Kepada siapapun yang nanti terpilih sebagai ketua, saya harap bisa menjaga komunikasi, kolaborasi, dan koordinasi yang baik. Organisasi ini besar, anggota PGRI jutaan. Harus dijaga agar tetap solid, tidak boleh dilukai atau dibangkang oleh kepemimpinan yang baru,” tegas Herdiat.
Bupati Herdiat juga berpesan agar proses pemilihan dilakukan secara musyawarah dan kondusif tanpa ada gesekan antar anggota.
Bupati Herdiat menegaskan bahwa PGRI bukan sekadar organisasi profesi, tetapi wadah besar untuk memperjuangkan hak, kualitas, dan kesejahteraan guru.
“Organisasi ini harus terus tumbuh dan berkembang, mampu menjawab tantangan zaman dan mensejahterakan anggotanya,” pungkasnya. (Nay Sunarti)