Dejurnal.com, Garut – Yayasan Attamam dengan masjid jaminya berada di pusat Kompek Wisata Cipanas, berdiri terhimpit dikelilingi hotel megah dan penginapan. Masjid Jami Attamam, satu-satunya bangunan masjid yang ada di tengah geliat arus pariwisata Cipanas Garut.
Menurut salah satu pengurus Yayasan Attamam, Imam Tamamu Taufik, tidak mudah mempertahankan eksistensi yayasan dengan Masjid di tengah desakan geliat pariwisata.
“Masjid Attamam ini adalah wakaf dari orang tua untuk dipertahankan eksistensinya dan jangan sampai tergerus dengan geliat pariwisata,” ujarnya memulai bincang dengan dejurnal.com.
Menurut Imam, di derasnya arus pembangunan wisata Cipanas yang begitu deras dan membahana, tentu tawaran untuk merubah Attamam menjadi salah satu bagian wisata sangat menggiurkan.
“Waktu pendiri Yayasan ATTAMAM Cipanas Garut yaitu KH. SAEFUTTAMAM (Alm.) masih hidup pun, kita pernah ditawari untuk pindah dengan diganti milyaran rupiah, entahlah saya waktu itu masih kecil, belum mengerti milyar itu apa, yang pasti ditolak,” kenangnya.
Imam melanjutkan, keluarga Tamam sebagai penerus tentu saja mengikuti jejak orang tua untuk tetap mempertahankan eksistensi Attamam sebagai masjid dan tempat syiar Islam, kendati berada dalam hiruk pikuknya wisata Cipanas.
Yayasan Attamam didirikan berdasarkan Akta Notaris oleh KH. SAEFUTTAMAM (alm), KARNA PRIATNA(alm), HUSYENUDIN (alm), Imam Tamamu Taufiq, Iwan Tamamu Ridwan dan Yudiawan Tamamudin.
“Di masjid ini kita laksanakan shalat jumat, shalat berjamaah, dan berbagai kegiatan syiar islam lainnya,” ujarnya.
Selain memakmurkan masjid, kegiatan Yayasan Attamam sendiri saat ini ada PKBM, KBIH dan kegiatan majlis ta’lim yang rutin dilaksanakan, hanya ketika saat pandemi kegiatan sementara dibatasi.
Menurut Imam, biarpun geliat wisata di Cipanas begitu deras dengan banyaknya munculnya bangunan hotel dan penginapan termasuk pembangunan cipanas indah, bagi Attamam justru sebagai peluang.
“Semakin banyak wisatawan yang datang, semakin besar juga peluang orang untuk shalat berjamaah di Masjid Attamam,” katanya.
Imam pun bercerita bahwa Masjid Attamam memiliki sumber air panas sendiri dengan debit dan suhu yang relatif masih stabil.
“Sumber air panas di sini ada tiga tempat, Ciengang 1, Ciengang 2 dan di sini,” ungkapnya.
Untuk sumber air panas di Attamam tidak dikomersilkan, hanya untuk pengunjung yang melakukan shalat di Masjid Attamam.
Imam berharap, keberadaan Yayasan Attamam di komplek wisata Cipanas Garut mampu memberikan warna tersendiri bagi dunia pariwisata yang identik dengan imej negatif.
“Yayasan Attamam akan terus mempertahankan syiar islam dibalik derasnya geliat wisata Cipanas Garut, dan bagi siapapun yang berkunjung ke Cipanas Garut, jangan sungkan mengunjungi masjid Attamam, tangan kami selalu terbuka,” pungkasnya.***Raesha