Dejurnal.com, Garut – Pimpinan Pondok Pesantren Fauzan, KH. Aceng Abdul Mujib yang akrab disapa Ceng Mujib menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam atas wafatnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, KH. Sirojul Munir. Dalam keterangannya, Ceng Mujib menegaskan bahwa kepergian almarhum bukan hanya duka bagi keluarga, melainkan juga duka besar bagi umat dan bangsa.
“Beliau bukan sekadar tokoh agama. KH. Sirojul Munir adalah sosok bapak bangsa, seorang pejuang sejati di berbagai organisasi, yang tak pernah lelah menyuarakan semangat kebangsaan dan keutuhan negara,” tutur Ceng Mujib kepada dejurnal.com, Kamis (31/7/2025).
Menurutnya, almarhum dikenal sebagai pribadi yang responsif, aspiratif, dan sangat gigih dalam mempertahankan nilai-nilai kebangsaan. Ia tak segan bersikap tegas, bahkan mempertaruhkan segalanya, dalam melawan paham radikalisme dan intoleransi , baik dalam kapasitasnya sebagai pribadi maupun saat membawa nama MUI.
“Beliau adalah contoh nyata pemimpin yang siap pasang badan demi bangsa dan umat. Keberaniannya bukan hanya dalam kata, tapi terbukti dalam tindakan,” tambah Ceng Mujib dengan penuh haru.
Wafatnya KH. Sirojul Munir meninggalkan kekosongan yang mendalam, terutama di kalangan tokoh agama dan masyarakat Garut. Namun demikian, Ceng Mujib berharap akan lahir generasi penerus yang mampu melanjutkan perjuangan dan warisan nilai-nilai kebangsaan yang telah ditanamkan oleh almarhum.
“Mudah-mudahan akan ada generasi yang melanjutkan jejak beliau baik gaya, pola, maupun cara dalam memperjuangkan keutuhan bangsa ini,” pungkasnya.
Semoga Allah SWT menempatkan beliau di tempat terbaik, menerima seluruh amal ibadahnya, dan menjadikannya sebagai inspirasi bagi generasi masa depan.**Willy