Dejurnal, Ciamis,- Dalam upaya mewujudkan generasi sehat dan tangguh menuju Indonesia Emas 2045, Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan (Disdik) menggulirkan program Cek Kesehatan Gratis ( bagi siswa.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program prioritas nasional sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 400.5.2/290/CJ, yang mengamanatkan penguatan layanan dasar pendidikan dan kesehatan.
Disdik Ciamis bekerja sama dengan Dinkes untuk memastikan pelaksanaan cek kesehatan menyeluruh bagi peserta didik, salah satunya di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Ciamis, Aris Gunanto, S.Pd., M.Pd., menyampaikan program CKG tidak hanya menjadi langkah awal pendeteksian dini berbagai gangguan kesehatan, namun juga berperan sebagai pijakan dalam pembinaan siswa secara holistik.
“Cek kesehatan ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah fondasi awal dalam pemetaan kondisi kesehatan peserta didik di seluruh Ciamis,” ujar Aris saat ditemui di kantornya.kamis (07/08/2025)
Aris menjelaskan selama tiga hari pelaksanaan, yang dimulai dari tanggal 05 Agustus 2025 para siswa menjalani pemeriksaan dasar kesehatan.
“Pemeriksaan yang dilakukan seperti cek tekanan darah, pengukuran tinggi dan berat badan, deteksi dini penyakit tidak menular, serta evaluasi gejala awal stunting,” jelasnya.
Menurut Aris hasil pemeriksaan akan digunakan sebagai data awal yang berguna dalam penyesuaian kegiatan pembelajaran, terutama yang berkaitan dengan aktivitas fisik atau kebutuhan rujukan ke fasilitas kesehatan.
“Misalnya, jika ditemukan gangguan jantung, maka porsi olahraga siswa akan disesuaikan. Bila ada risiko penyakit kronis seperti kanker, maka kami segera koordinasikan dengan Dinas Kesehatan untuk tindak lanjut,” tuturnya.
Selain pemeriksaan fisik, Aris mengungkapkan siswa juga diberikan edukasi kesehatan sederhana, agar mereka memiliki kesadaran terhadap pentingnya menjaga pola hidup sehat sejak dini.
“Edukasi diberikan setelah selesai pemeriksaan, hal ini dinilai krusial untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan produktif,” imbuhnya
Aris menegaskan bahwa kebijakan kesehatan di sekolah, termasuk program vaksinasi, dilaksanakan dengan pendekatan yang humanis dan persuasif. Tidak ada unsur pemaksaan terhadap siswa maupun orang tua.
“Kami tetap menghargai pandangan beragam dari orang tua, baik dari sisi medis maupun keyakinan. Pendekatan kami tetap dialogis dan penuh empati. Yang terpenting, anak tetap belajar dalam kondisi yang aman dan nyaman,” tegas Aris.
Lebih dari sekadar pemeriksaan kesehatan, program CKG memperkuat komitmen lintas sektor dalam mewujudkan visi pembangunan daerah. Aris menilai bahwa peningkatan kualitas kesehatan peserta didik tak bisa dilepaskan dari konsep keluarga kuat sebagai basis kemajuan daerah.
“Program ini sejalan dengan visi Pak Bupati, yakni Keluarga Hebat, Kabupaten Hebat. Artinya, pembentukan generasi unggul harus dilakukan bersama-sama, melalui integrasi antara pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat,” paparnya.
Melalui CKG Aris berharap dapat membentuk profil kesehatan peserta didik secara akurat, sebagai dasar dalam menyusun program pembinaan berkelanjutan.
“Semoga langkah kecil ini akan memberikan dampak besar dalam membangun generasi Ciamis yang sehat jasmani dan rohani, cerdas, serta siap menjawab tantangan global menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (Nay Sunarti)