Dejurnal.com, Garut — Dalam rangkaian kegiatan tahunan Temu Pusaka Indonesia yang digelar oleh Bumi Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI), Ketua Dewan Pimpinan BPPI, Dr. Catrini Pratihari Kubontubuh, melakukan kunjungan ke Kampung Adat Pulo yang terletak di kawasan Situ Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (1/11/2025).
Mnrurut Dr. Catrini, kegiatan tahunan ini menjadi agenda rutin yang berpindah-pindah lokasi setiap tahunnya untuk memperkuat jejaring pelestarian budaya di berbagai daerah Indonesia. Pada tahun 2025 ini, Kabupaten Garut dipilih sebagai tuan rumah karena memiliki kekayaan sejarah dan kearifan lokal yang unik, terutama keberadaan Kampung Adat Pulo dan Candi Cangkuang sebagai simbol harmonisasi antara budaya, agama, dan alam.
“Tahun ini kegiatan Semua Pusaka Indonesia kami pusatkan di Garut. Acara berlangsung selama tiga hari. Hari pertama merupakan pembukaan dan dialog dengan pemerintah daerah, hari kedua kami meninjau langsung Kampung Adat Pulo serta Candi Cangkuang, berdialog dengan komunitas lokal, dan hari ketiga kami menyampaikan rangkuman serta catatan hasil kegiatan kepada Pemerintah Kabupaten Garut,” jelasnya..
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa kegiatan ini tidak sekadar bersifat seremonial, melainkan juga bertujuan untuk memetakan potensi pusaka budaya dan lingkungan agar dapat diregistrasi serta dikembangkan menjadi bagian dari kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, pelestarian pusaka tidak hanya berfokus pada bangunan atau tradisi semata, tetapi juga harus melibatkan unsur lingkungan dan ekonomi berkelanjutan.

“Kami berharap agar pelestarian budaya tidak berhenti pada upaya memperbaiki atau memajang situs bersejarah saja. Harus ada roh kehidupan di dalamnya. Nilai-nilai budaya, tradisi, dan kelestarian alam harus menjadi bagian dari keseharian masyarakat yang mensejahterakan,” tambahnya.
Dr. Catrini juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, tidak hanya antar-lembaga kebudayaan, tetapi juga dengan pemerintah daerah, akademisi, komunitas lingkungan, dan tokoh adat. Pendekatan menyeluruh ini diharapkan dapat menciptakan model pelestarian yang hidup, dinamis, dan relevan dengan tantangan zaman.
Kegiatan Temu Pusaka Indonesia 2025 di Garut menjadi bukti nyata komitmen BPPI dalam menjaga dan menghidupkan kembali warisan leluhur bangsa. Melalui kunjungan ke Kampung Adat Pulo dan Candi Cangkuang, BPPI berupaya menggali nilai-nilai luhur yang dapat menjadi inspirasi dalam membangun masa depan Indonesia yang berbudaya dan berkelanjutan.***Willy










