Dejurnal.com, Garut — Puluhan calon jemaah umroh bersitegang dengan pengusaha travel di Masjid Darul Fityan, kawasan SOR Ciateul Garut, pada Jumat malam hingga dini hari (21/11/2025) sekitar pukul 22.00–01.00 WIB.
Informasi yang dihimpun dejurnal.com, ketegangan terjadi dikarenakan para calon jemaah umroh yang rencananya berangkat tiba-tiba dibatalkan sepihak oleh pihak travel umroh satu jam dari rencana keberangkatan, sontak saja pemberitahuan dadakan ini membuat para calon jamaah umroh kaget, kecewa dan marah.
“Ada sekitar 88 jamaah yang rencananya berangkat umroh, namun satu jam sebelum berangkat tiba-tiba ada pengumuman di grup WhatsApp keberangkatan batal,” ujar salah satu jamaah.
Para calon jamaah umroh ini pun mempertanyakan penyebab pembatalan pemberangkatan umroh kepada pihak travel DA Tour.
Suasana sempat memanas ketika perwakilan travel tidak mampu memberikan penjelasan yang pasti mengenai alasan batalnya keberangkatan. Beberapa jemaah bahkan salah satu korban melakukan siaran live melalui akun TikTok pribadinya.
Tak berselang lama dengan beredarnya live akun tiktok tersebut, Wakil Bupati Garut, dr. Lutfhianisa Putri Karlina bersama suaminya Maula Akbar datang langsung ke lokasi untuk menenangkan keadaan dan memediasi para jemaah dengan pihak travel.
Kehadiran Wakil Bupati membawa angin segar bagi para calon jemaah yang merasa dirugikan, karena mereka berharap ada kejelasan serta solusi konkret atas permasalahan ini.
Sampai menjelang tengah malam, pembicaraan para jamaah yang gagal berangkat dengan pihak travel yang dimediasi Wakil Bupati Putri belum menemukan titik temu sehingga diputuskan mencari jalan keluar dilanjutkan esok hari.
“Kami akan pastikan hak-hak para jemaah terpenuhi,” ujarnya.
Wabup Putri pun meminta pihak travel membuat perjanjian tertulis terkait tanggung jawab mereka kepada para jemaah yang batal berangkat. Apabila pihak travel tidak memenuhi kesepakatan dan terbukti ingkar janji, maka kasus ini akan dibawa ke ranah hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Jika ada unsur pelanggaran hukum atau penipuan, maka akan diproses secara pidana,” tegas Wakil Bupati di hadapan para jemaah.
Para calon jemaah umroh yang sebagian besar telah mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan finansial untuk berangkat merasa sangat kecewa.
“Tak ada pilihan lain kecuali kita menunggu besok hari untuk mencari titik temu dan kejelasannya,” ujar seorang jamaah dengan perasaan kecewa
Puluhan jamaah yang disertai sanak keluarga yang mengantar kemudian membubarkan diri dan pulang dengan perasaan kecewa dan secercah harapan esok hari ada kejelasan yang konkrit.***Willy













