Dejurnal.com, Garut – Sebagaimana yang disampaikan oleh H. Rudy Gunawan SH.,MH.,MP., selaku Bupati Garut di dalam Apel dilapang Setda terkait Pencabutan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) tidak akan diperpanjang sampai tanggal 19 Mei 2020 yang ditentukan oleh Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat, namun kendati demikian untuk Chek point dan pelaksanaan kesehatan Rapid Test akan terus dilakukan hingga dicabutnya darurat kesehatan 29 Mei 2020 oleh Pemerintah Pusat.
”Besok hari terakhir PSBB, Selasa (19/5/2020) dini hari, hal ini sesuai dengan regulasi Protokol PSBB di Jawa Barat, kita hanya mengikuti saja, namun untuk chek point tetap dilaksanakan dengan pemeriksaan kesehatan Rapid Test bagi pendatang yang tiba di kabupaten Garut,” Ungkap Bupati Garut, Senin (18/5/ 2020)
Disampaikan Bupati Garut, kondisi masyarakat Garut sampai hari ini baik – baik saja, bahkan satu persatu kasus positif Covid – 19 sudah membaik atau sembuh, namun demikian kita tetap mengantisipasi adanya ODP, PDP dan OTG baru. Para warga yang pulang kampung juga sudah ada di Garut.
”Untuk yang mudik kita belum tahu apakah antar kabupaten / kota atau provinsi, ketentuan itu kita sedang menunggu kebijakan pusat, dan kita mesti bangga bahwa RSUD telah berhasil dalam penangan pasien ODP, PDP,.OTG sembuh dan dinyatakan bebas, saya berharap bagaimana caranya Pa dokter Husodo, pasien Wanaraja tersebut nanti pas pulang diringi pake tagonian gitu, memberikan semangat ” senyum Rudy.
Lanjut Bupati Garut tekait pencabutan PSBB di Garut membeberkan bahwa Para Camat mendapat tekanan agar bisa shalat idul fitri bersama.
“Untuk itu nanti MUI dan Ketua DKM Mesjid Agung Garut bagaimana kordinasinya, memang lebaran bagi yang banyak keluarga akan terasa indah, bagi saya sendiri saat keluarga kumpul terasa sepi karena sedikit keluarga, namun protok kesehatan tetap bahkan mobil ambulan juga standby dan saya mohon kepada Kadinsos Pak Ade, bantuan untuk masyarakat penerima manfaat segera hari Kamis dibagikan soal Jumat hari kejepit,” Tegas Bupati.
Sementara PLH Sekda Nurdin Yana mengatakan dengan adanya pembagian bantuan tersebut warga bisa terhibur, dan bisa menjalankan ibadah dengan khusyu bisa zakat fitrah dan untuk pelaksanan shalat idul Fitri akan bahas dengan MUI.
Menurut Kadinsos Ade Hendarsyah, terkait bantuan untuk masyarakat kita sudah siap by name by adress nanti pake sistem antre barang, ada sekitar Dua Puluh Lima Ribuan lebih warga Garut yang akan menerima bantuan tersebut “. Jelasnya.
Ditempat yang sama dr. Maskut Farid selaku Kepala Dinas Kesehatan Kab. Garut, menanggapi yang disampaikan oleh Bupati Garut mengatakan kepada Dejurnal. Com ” walau apa yang tadi Pimpinan sampaikan karena Darurat Kesehatan belum dicabut oleh Pusat, kita justru harus hati hati karena wabah ini sudah berada disisi kita, sebaiknya Protokol Kesehatan tetap dijalankan, pake masker itu epektif sehingga dapat mencegah penyebaran Virus dan senatiasa cuci tangan “. Imbuh dr. Maskut.
Ditanya terkait masalah ketersedian masker mengatakan ” masker yang satu juta sudah ok, ada sekitar 700- 800 ribuan dan stcok ada 300 ribu masker sebagai cadangan ” Pungkasnya ***Yohaness.