Dejurnal.com, Garut – Lama menghilang dari dunia pergerakan, aktifis Garut Haryono yang lebih dikenal dengan panggilan Mas Har ternyata memiliki kesibukan tersendiri untuk membenahi salah satu perusahaan daerah yang membidangi air, sebagai Dewan Pengawas Perumda Tirta Intan.
Ditemui dejurnal.com di kediamannya, Mas Har mengungkapkan bahwa dirinya sedang fokus membenahi Perumda Tirta Intan (PDAM).
“Semenjak diberi mandat Bupati, saya fokus untuk membenahi PDAM,” ujarnya.
Menurut salah satu aktifis yang pernah menggoyang kasus Pokir-BOP DPRD Garut ini, air bukanlah bidang yang digelutinya, namun karena ini suatu kepercayaan maka dirinya harus mampu untuk bisa membenahi PDAM.
“Dan PDAM Garut ini sungguh luar biasa, antara peluang dan persoalan ini menjadi tantangan bagi saya,” ujarnya.
Mas Haryono pun mengungkapkan, ketika dirinya masuk menjadi salah satu Dewan Pengawas di PDAM, banyak fakta yang tak diduga yang didapatkan utamanya, PDAM Garut tak memiliki Bisnis Plan, tak ada SOP baku dan tidak memiliki aturan tata kelola kepegawaian.
“Wajar dan pantas jika manajemen dan bisnis PDAM Garut selama ini carut marut,” tandasnya.
Seiring dengan itu, lanjut Haryono, pihaknya mulai ikut mengajak direksi membenahi satu per satu dan bersyukur sudah terlihat ada hasil, walupun baru sebatas draft.
“Itulah makanya saya seakan hilang, karena justru fokus untuk PDAM,” jelasnya.
PDAM ini, lanjut Haryono, sebuah perusahaaan daerah yang cukup strategis karena memegang kebutuhan dasar manusia yaitu air.
“Makanya saya sempat terhenyak ketika PDAM Garut tak memiliki bisnis plan,” ujarnya.
Minggu ini, lanjut Mas Har, bisnis plan, tata kelola pegawai dan SOP disyahkan dan ditandatangani untuk menjadi pedoman PDAM Garut dalam menjalankan bisnis ke depan agar segala kesemrawutan di tubuh PDAM bisa sedikit demi sedikit teratasi.
“Insya allah, Bupati terus mendorong hal ini dengan kembali mengucurkan penyertaan modal walau ada pandemi covid-19,” tambahnya.
Ketika ditanya tentang persoalan adanya rekruitmen puluhan calon pegawai yang belum terakomodir, Haryono menegaskan bahwa hal itu pun sudah menjadi agendanya untuk bisa membenahi.
“Tata kelola pegawai nanti yang akan menjawabnya, mudah-mudahan direksi hari ini mampu menjalankannya dengan pelan tapi pasti,” jawabnya.
Haryono berpesan agar para calon pegawai yang sudah masuk di list PDAM Garut untuk bisa bersabar dan menunggu tata kelola kepegawaian disyahkan agar ada guide line dan dasar hukum yang jelas.
“Jika direksi mampu menjalankan bisnis plan, PDAM Garut akan sangat kekurangan pegawai, namun jika tidak bahkan jika luka lama dikuak kembali maka dipastikan PDAM Garut bakal dempak,” pungkasnya.***Rachman Esha