• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Jumat, Oktober 17, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in deBisnis

Wakil Ketua AMMNI, Soroti Kebijakan Bupati Dan Korkab PKH Garut,Tidak Punya Hati Nurani Warga Dipaksa Makan Beras BSB 2020

byBudi Permana
Sabtu, 3 Oktober 2020
Reading Time: 3 mins read
ShareTweetSend

Dejurnal.com, Garut – Wakil Ketua Aliansi Media Massa Nasional Indonesia (AMMNI) Kabupaten Garut, Yohannes Sitorus mengkitisi Kebijakan Bupati, Kepala Dinas Sosial dan Koordinator PKH Kabupaten Garut (Korkab) yang tidak berpihak dan memiliki hati nurani kepada masyarakat kelas bawah terkait penanganan kerawanan pangan Dampak Pandemi Covid -19. Pasalnya, memberikan beras untuk KPM (Keluarga Penerima Manfaat ) BSB PKH Tahun 2020 dari Kemensos RI dengan yang tidak layak.

Menurut Yohanes Sitorus, di Kabupaten Garut sendiri yang berhak menerima BSB PKH Tahun 2020 sekitar 140.877 KPM, tersebar di 42 Kecamatan, dengan rata – rata setiap KPM menerima bantuan 45 Kg beras selama tiga bulan. Diharap dengan program tersebut dapat mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras pada masa pandemi COVID-19 selama Agustus sampai dengan Oktober 2020.

“Dimana Bulan September 2020 ini disalurkan sebanyak 30 Kg ( Agustus – September ). Selanjutnya pada bulan Oktober akan disalurkan sebanyak 15 kg,” Jelasnya.

BacaJuga :

Momen Reses Bagi Asep Mulyana : Ajang Silaturahmi Serta Mendekatkan Konstituen Secara Emosional

Bupati Garut Terima Pengurus DKKG, Bahas Pemajuan Kebudayaan

H. Imat Rohimat Serap Aspirasi Warga Leles : Dorongan Pemerataan Tenaga Kerja dan Solusi Krisis Air Bersih

Penampakan beras BSB 2020

Dikatakan Sitorus, sangat disayangkan ketidak berpihakan Pemda Kabupaten Garut ini, begitu jelas dan mempertegas bahwa Bupati Garut, Kepala Dinas Sosial dan Ketua Korkab PKH, ketika mensoal bantuan tersebut lebih baik tutup mata telinga, kini yang jadi pertanyaan dimana hati nurani mereka selama ini, masyarakat dipaksa mengkonsumsi Beras yang tidak layak dibilang layak.

“Padahal beras tersebut sudah hampir dua tahun tersimpan di Gudang Bulog, yang melalui proses daur ulang dan dikemas kembali, setelah itu disalurkan ke masyarakat,” Tegasnya.

Lanjut Sitorus, Bupati Garut H. Rudy Gunawan selaku Kepala Daerah seharusnya bisa menolak bantuan tersebut. Bahkan harus berani untuk menyikapi kebijakan pusat daripada tidak memiliki harga diri, padahal hal tersebut telah disampaikan oleh Juju Hartati salah satu Anggota DPRD Fraksi PDIP di bahas dalan Rapat Paripurna DPRD Garut, Bupati malah diam seribu kata terkait masalah kondisi beras BSB PKH 2020 dari Kemensos RI dari Gudang Bulog Garut yang secara hati nuraninya terpanggil dimana beras tersebut yang sudah tidak layak tetap dikonsumsi dan dipaksakan untuk di salurkan dibagikan kepada ribuan KPM PKH masyarakat berstatus hidup dibawah kemapanan / miskin di Kabupaten Garut.

“Sementara para pejabatnya dan keluargan besarnya mengkonsumsi beras berkualitas bagus dan hidangan mewah,” Ungkapnya.

Sitorus menuturkan lebih dalam terkait kondisi Beras yang disalurkan secara kasat mata bahwa Beras Program BSB 2020 yang disalurkan dari Gudang Bulog Garut hitam sedikit hijau, dimana beras tersebut sudah lama tahunan sekitar hampir dua tahun tersimpan digudang dengan mutu jelek, namun di daur ulang dan dikemas karung baru, sehingga terkesan bagus.”Hal tersebut sangat berbeda jauh apa yang dikomsumsi oleh masyarakat Garut biasa mengunakan beras lokal,” ujarnya.

Sitorus menandaskan bahwa dirinya sudah mengecek beberapa pihak khususnya pedagang beras lokal, mereka rata – rata menjawab tidak berani menjual beras semacam itu, alasanya menurut mereka selain beras tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat, beras tersebut kawak sudah lama digudang tahunan lebih satu tahun diproses ulang, warna sudah geuneuk kehitaman hijau, yang nanti jadi hijau, hitam dan melengket, cuma tadi karena sudah diproses ulang dengan gabah kering mending kalau gabah bagus kalau jelek yah seperti itu, kalau dijual Delapan Ribu juga bakalan tidak pada mau.

“Waduh saya kaget masa Pemerintah mau kasih beras buat warganya sebegitunya. Saya juga mengecek ke salah satu catering yang saat itu dipakai oleh DPRD Garut, apa yang disajikan ternyata untuk Para Pejabat bukan beras sejenis BSB,” ucapnya.

Ketika ditanya kenapa tidak pakai beras sejenis tersebut, waduh tidak mungkin selain tidak bergizi mana atuh pejabat mau, jadi kenapa H. Rudy Gunawan selaku Bupati Garut tetap memaksakan diri dan seolah tutup mata, coba kalau benar demikian Bupati tiap hari cek makan beras demikian atau tidak, begitu malang nasib orang miskin sudah susah harus makan beras tidak layak.

“Saya yakin kalau ditanya hati nurani pasti jawab tidak layak,” ucapnya.

Kenapa Pemda Garut lebih diam diri, ada apa ini semua, kok tutup mata, padahal begitu jelas Undang – Undang terkait Perlindungan Konsumen, Undang Undang tetang Pakir Miskin, dan Undang Undang Kesehatan. Sebagai Kepala Daerah, Bupati Garut seharusnya lebih membela masyarakatnya dari pada Pejabat SKPD khususnya Dinas Sosial dan Korkab PKH jangan mau enak saja asal program turun dan dapat bantuan, apalagi saat ini, Pihak APH baik Polda Jabar dan Kejati sedang melakukan penanganan kasus terkait program bahan sembako / BPNT ( TKSK dan Agen Mandiri ) terkait lisensi dan uji lab beras yang disalurkan ke KPM.

“Jangan sampai hanya sekedar dicap dan ditulisan di karung saja, atau ada istilah lain beras yang ada di Gudang Bulog yang sudah menupuk ribuan ton berumur tahunan ini harus segera dikeluarkan sementara masyarakat jadi Korban, tetap intinya walau bantuan tersebut bersifat sosial, masyarakat harus mendapatkan barang yang bagus dan sehat serta dapat jaminan higeinis, dan layak di Konsumsi dan aman, saya berharap APH tidak pandang bulu juga,”  Pungkas Sitorus.**Red

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Tags: Garut
Previous Post

Dihadiri Dinkop UMKM, Komunitas Peternak Ikan Lele Garut Bentuk KOLEGA

Next Post

Usman Sayogi: Tak Sekedar Seremonial Menangkan NU

Related Posts

Anggota DPRD Kabupaten Garut Sedang Melaksanakan Reses, Yuk Kenali Apa Itu Reses
Parlementaria

Anggota DPRD Kabupaten Garut Sedang Melaksanakan Reses, Yuk Kenali Apa Itu Reses

Kamis, 16 Oktober 2025
Bupati Garut Terima Kunjungan Investor Turbin Angin : Ekspos Rencana Pembangunan PLTB
deBisnis

Bupati Garut Terima Kunjungan Investor Turbin Angin : Ekspos Rencana Pembangunan PLTB

Rabu, 15 Oktober 2025
Mitra dan Pengelola Dapur SPPG Leles Salurkan Bantuan Sembako Untuk 50 Kepala Keluarga Warga Sekitar
deHumaniti

Mitra dan Pengelola Dapur SPPG Leles Salurkan Bantuan Sembako Untuk 50 Kepala Keluarga Warga Sekitar

Selasa, 14 Oktober 2025
Momen Reses Bagi Asep Mulyana : Ajang Silaturahmi Serta Mendekatkan Konstituen Secara Emosional
deHumaniti

Momen Reses Bagi Asep Mulyana : Ajang Silaturahmi Serta Mendekatkan Konstituen Secara Emosional

Senin, 13 Oktober 2025
Bupati Garut Terima Pengurus DKKG, Bahas Pemajuan Kebudayaan
Budaya

Bupati Garut Terima Pengurus DKKG, Bahas Pemajuan Kebudayaan

Senin, 13 Oktober 2025
H. Imat Rohimat Serap Aspirasi Warga Leles : Dorongan Pemerataan Tenaga Kerja dan Solusi Krisis Air Bersih
Legislator

H. Imat Rohimat Serap Aspirasi Warga Leles : Dorongan Pemerataan Tenaga Kerja dan Solusi Krisis Air Bersih

Senin, 13 Oktober 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Garut Gaduh! Ada Isu Makam Raden Tumenggung Ardikusumah Digali, Ini Fakta Sebenarnya

Senin, 14 Agustus 2023

Terkait CSR Peternakan Ayam Manggis, Tak Seorang Pun Mengaku Terima Signifikan

Sabtu, 9 November 2019

KabarDaerah

Institut Nahdlatul Ulama (INU) Ciamis Gelar Seminar Internasional, Perluas Jejaring Global Melalui Graduate Madrasah

Sabtu, 17 Mei 2025

Bupati Garut Kunjungi Pasien Korban Gejala Keracunan Sate Jebred di Cilawu

Selasa, 10 Oktober 2023

Kades Berkah Klarifikasi Isu Tentang Viral Video Para Kades : Tak Ada Nuansa Politis

Sabtu, 2 Mei 2020

Ini Alasan Almagari Tolak Perda Kabupaten Garut Nomor 14/2022

Sabtu, 15 Juli 2023

Enam Kontrakan di Cilampeni Katapang Bandung Dilalap Si Jago Merah, 5 Orang Luka Bakar

Selasa, 11 Februari 2025

Mulai Besok Kendaraan Masuk Garut Tanpa Kepentingan Jelas Bakal Diputarbalik

Rabu, 5 Mei 2021

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste