Dejurnal.com, Cianjur – Pencairan Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) tahap 16 kembali dicairkan, beberapa BRI Unit di Cianjur selaku bank penyalur terlihat kewalahan melayani para penerima manfaat. Pasalnya, dengan berbondong-bondongnya penerima manfaat BPUM datang membuat nasabah lain menjadi terabaikan.
Pantauan dejurnal.com di BRI Unit Warungkondang para penerima manfaat bantuan pelaku usaha mikro, sudah mulai berkumpul di Bank BRI Unit Warungkondang dari jam 06.00 WIB.
“Dari pagi kami melayani penerima manfaat, disini kami benar-benar kerja ekstra, disisi lain harus melayani penerima manfa’at BPUM, juga harus melayani nasabah dengan urusan yang berbeda-beda, ditambah petugas operator komputer kami tidak masuk kerja,” ungkap Hendra salah satu petugas Bank BRI Unit Warungkondang.
Ketika salah satu calon nasabah bernama Anwar (42) warga Desa Kebonpeuteuy hendak membuka rekening baru terpaksa ditolak dengan halus oleh petugas.
“Mohon maaf datang lagi besok, disini kami fokus dulu melayani penerima manfa’at BPUM, ditambah system komputer kami lagi gangguan (offline) pungkas Anwar menirukan ucapan petugas BRI.
Dengan perasaan kecewa Anwar pun pulang dan tak jadi membuat rekening, padahal seharusnya dirinya bisa terlayani karena memiliki hak yang sama.
Hal serupa terjadi di BRI Unit Gekbrong, para penerima BPUm sudah berkerumun di depan Bank BRI Unit Gekbrong sejak Pukul 07.00 WIB menunggu pelayanan bank dibuka.
Pachrudin 37 thn, Warga Kp. Loji Desa Gekbrong Kec. Gekbrong Kab. Cianjur, mengaku datang ke Bank BRI dari jam 07.00 WIB.
“Saya sengaja datang ke sini pagi-pagi, agar dapat giliran duluan, ehhh ternyata di sini (BRI) sudah banyak orang berkumpul, kirain saya yang pertama datang ” ujar Pachrudin lirih.
Hal berbeda dialami Pau (39), dirinya datang ke Bank BRI Unit Gekbrong guna memperbaiki ATM yang terblokir, sayang maksud dan tujuanya ditolak halus petugas Bank.
“Mohon ma’af nanti jam 12 siang atau besok datang lagi kesini, kami disini lagi sibuk melayani penerima manfa’at yang datang sejak pagi-pagi buta,” seloroh Pau menirukan omongan petugas Bank.
Setelah memaksa dengan alasan bahwa dirinya untuk mengurus ATM terblokir hanya diberi waktu satu hari oleh bosnya, petugas pun akhirnya memperbaiki ATM Pau.
Salah satu petugas Bank BRI Unit Gekbrong Hen saat dikonfirmasi dejurnal.com membenarkan adanya hal itu
“Kami tak bermaksud menolak, setiap yang datang kami layani dengan baik, tapi..mohon ma’af untuk saat ini kami kewalahan melayani penerima manfa’at BPUM, yang berkerumun sebelum Bank ini dibuka,” tuturnya.
Namun demikian, Hen berjanji berjanji akan lebih profesional lagi dan memperbaiki pelayanan walaupun nasabah sedang membludak.***Hers