Dejurnal.com, Bekasi – Puluhan warga bersama salah satu Calon Kepala Desa (cakades) Tanjungsari, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi mendatangi kantor aula Kantor Desa guna memprotes kinerja panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Pasalnya, cakades ini belum mendapatkan surat undangan dari Panitia Pilkades yang akan diselenggarakan secara serentak di 16 Desa yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi pada hari Minggu (20/12/2020) lusa.
Warga menduga salah satu anggota panitia bertindak tidak netral, pasalnya ditemukan beberapa warga yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), belum mendapatkan surat undangan untuk memilih di TPS. Dari 7210 orang yang terdaftar memiliki hak pilih, ada 44 orang pemilih yang belum mendapatkan undangan tersebut.
Salah satunya adalah H. Jamaludin Cakades nomor urut 3, Ia mengaku kecewa lantaran belum mendapatkan undangan untuk menyalurkan hak pilihnya di TPS. Menurutnya, meski sebagai Cakades Ia juga memiliki hak pilih sama seperti calon lainnya yang telah menerima surat undangan tersebut sejak Jum’at siang.
“Ini jelas tidak adil, beberapa calon dan warga lainnya sudah menerima surat undangan, kenapa saya dan beberapa warga masih belum terima. Jangan sampai panitia ada yang bekerja secara tidak netral” ungkap Jamal saat ditemui di Kantor Desa Tanjungsari, Jum’at (18/12/2020).
Edi Ependi Ketua Panitia Pilkades Tanjungsari dalam keterangannya mengatakan, dalam hal ini terjadi kesalahpahaman dalam menyebar undangan tersebut oleh anggotanya, dan pihaknya akan segera menyelesaikan undangan yang masih tersisa.
“Belum waktunya DPT dibagikan sudah di bagikan, sehingga terjadi kesalahpahaman antara kami panitia, warga serta calon nomor urut 3” jelasnya.
Aksi protes warga tersebut berujung dengan pengunduran diri Samsuri salah satu anggota panitia, yang dianggap tidak netral dan bertanggung jawab atas terjadi hal tersebut.***Eka/Red