Dejurnal.com, Cianjur – Pemilik Yayasan Alfassalam, sekaligus Ketua Yayasan, Hj. Erma, di nilai tidak transparan oleh Komite dan Orang Tua Murid terkait pengambil alihan pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Sebelumnya Pihak Yayasan dan pengelola, melalui Pembina/Penasehat Yayasan Alfassalam Drs. H. Entis Sutrisna, M. Si. Berdalih, alasan pengambil alihan pengelolaan dana Bos tersebut didasari kebocoran penggunaan dana tersebut, hal itu diamini oleh Ketua Yayasan Alfassalam Hj. Erma
Salah satu Guru SD IT Alfassalam, yang tidak mau di sebut namanya, membantah, selama di kelola oleh sekolah, dana Bos tersebut ada kebocoran seperti yang di sangka kan oleh Pihak Pemilik Yayasan (Ketua Yayasan)
Senada dengan Bantahan Guru yang tidak mau di sebut namanya (FR) Komite Sekolah SD Alfassalam, menjelaskan bahwa dirinya menyayangkan sikap Pemilik dan Pengurus Yayasan. Seharusnya mereka (Yayasan-Red) transparan serta menjelaskan secara detail perihal kebocoran tersebut secara rinci, dipakainya uang tabungan murid oleh oknum Guru itu kasus yang berbeda, sama sekali tidak terkait, dan bukan alasan yang tepat untuk pengambil alihan pengelolaan dana Bos oleh Yayasan.
“Setelah maraknya pemberitaan terkait penjualan buku paket/tematik, pihak Yayasan tidak lagi menjual buku Tematik disekolah, akan tetapi diarahkan diluar sekolah, di toko Sofa Marwah yang mana toko tersebut milik Ketua Yayasan, sebelum ada pemberitaan, Perpustakaan sama sekali tidak di berdayakan pungsinya,” ujar FR menambahkan
Pernyataan Komite Sekolah (FR) dibantah oleh Ketua Yayasan Alfassalam, Hj. Erma bahwa tidak sepakat atas tudingan tersebut.
“Kami tidak menjual Buku paket/Tematik disekolah, buku tema kami sediakan di Perpustakaan, hanya untuk dibaca jangan dicorat coret, kemudian dibalikan lagi ke Perpustakaan, tidak untuk di miliki siswa, jika siswa ingin membeli silahkan beli diluar sekolah, meski buku ini bersumber dari dana Bos tetap aja buku ini milik Negara tidak untuk dibagikan ke Siswa secara Gratis,” Tutur Erma
Sementara itu, salah satu orang tua murid berinisial SY berkeluh kesah terkait persoalan Buku Paket, pasalnya SY tidak mampu membeli buku paket/tematik untuk anaknya
“Ekonomi lagi sulit Pa, harganya memang tidak mahal cuma 29.000, tapi meski demikian untuk saat ini saya sangat kesulitan dengan nominal sekian, saya haraf pihak sekolah mau membagikan buku paket itu secara gratis, toh pembelianya kan dari sumber dana Bos, buku paket/Tematik penting bagi anak saya, disaat pembelajaran tatap untuk sementara di tiadakan,” tutur SY.
Perbedaan pendapat antara Ketua Yayasan dan Komite sekolah, sangat berdampak bagi Siswa/Siswi Sekolah Dasar IT Alfassalam, apalagi di masa pandemik dimana pembelajaran tatap muka di ganti dengan sistem pembelajaran daring.
Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Sukirman sampai saat ini belum bisa diminta tanggapan terkait polemik ini, diupayakan ditemui di kantor dinas sampai lima kali bolak balik tidak bertemu.***Arkam/Rik