Dejurnal.com, Bandung – Puskesmas Margaasih, Kabupaten Bandung rangking kedua dalam pelaksanaan vaksinasi setelah Puskesmas Baleendah. Hal ini diakui oleh Kepala Puskesmas Margaasih dr. Irda Hasnita.
Irda menuturkan, di Kecamatan Margaasih ada dua Puskesmas, Puskesmas Margaasih dan Puskesmas Rahayu. Untuk Puskesmas Margaasih capaian target vaksinasi sudah 30 persen. 1 kecamatan 6 desa dikisaran 25 persen.
“Hari ini sasaran 1500 vaksin Sinovac di Desa Lagadar. Kalau dirangking kita ada dirangking kedua setelah Baleendah, ” kata Irda di sela-sela kegiatan vaksinasi di Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Sabtu (24/9/2021).
Irda optimis target vaksinasi 80 persen warga Kabupaten Bandung akhir Desember tercapai, dengan melihat tingginya animo masyarakat. Terlepas kesadaran sendiri perlunya divaksin untuk meningkatkan kekebalan tubuh atau keterpaksaan karena takut tidak bisa belanja di super market atau tidak bisa pepergian.
Yang jelas, menurut Irda, pihaknya tidak henti-henti memberi edukasi kepada masyarakat. “Karena, salah satu cara agar masyarakat terhindar dari resiko Covid-19, selain menjalankan 5 M, ya vaksinasi, ” jelasnya.
Irda menambahkan, percepatan vaksinasi supaya masyarakat ada kekebalan paling tidak mengurangi resiko.” Yang terpenting sebetulnya protokol kesehatan. Masyarakat jangan abaik walaupun sudah menurun kasusnya, ” Imbuhnya.
Pada vaksinasi di Desa alagadar kali ini, kata Irda pihaknya menurunkan 54 tenaga medis. “Untuk vaksinasi sekarang kamu menurunkan tenaga kesehatan 54 orang. Dari Puskesmas 13 orang, dari klinik yang ada di wilayah Margaasih 4 orang, dari tim relawan Bedas 34 orang. Total 54 nakes, ” terangnya.
Irda optimis akan tercapai target 80 persen tercapai warga Kabupaten abandung tervaksin akhir Desember ini.
“Kalau rutin pelaksanaan vaksinnya, masyarakat juga antusias, insyaalloh untuk Kabupaten Bandung tercapai target akhir Desember 80 persen warganya tervaksin, ” kata Irda.
Namun Irda mengaku ada kendala untuk tenaga tenaga penyuntikan, dan pemeriksaan, yakni masalah makan dan minum (mamin). “Karena nakes juga perlu mamin. Diharap ada kerja sama dari pihak Kecamatan dari Pemda berkordomasi dengan Dinkes supaya maminnya dialokasikan. Terutama untuk petugas dan kader,” harapnya.
Sementara itu, Camat Margaasih Asep Ruswandi, mengatakan kegiatan vaksinasi yang keduanya ada tambahan kuota. Yang pertama 1000, sekarang 1500.
“Karena melihat antuasis warga tinggi. Sekarang dengan kuota 1.500 insyaalloh akan tercapai target,”
Menanggapi keluhan nakes yang berharap ada alokasi anggaran untuk mamin, menurut Asep memang dari pemerintah tidak ada operasional untuk kegaitan vaksinasi.
Untuk mamin petugas, menurut Asep mungkin anggaran bisa digeser-geser. “Di desa kan menyediakan anggaran untuk penanganan Covid-19. Untuk mendukung pelaksanaan vaksin bisa dari sana. Kan pada intinya sama kegiatan vaksinasi juga sebagai penanggulangan COVID-19, ” jelasnya.
Semantara di tempat yang sama, Plt Kepala Desa Lagadar, Ade Muhyi mengatakan, dengan vaksinasi kedua ini sebanyak 1.500 kuota, wajib vaksin warga Lagadar yang masuk Daftara Pemilih Tetap (DPT) sejumlah 19.844 pasti bertambah lebih 30 persen.
“Mudah-mudahan dengan tambahan yang kedua ini dan ada agenda lagi se telah yang kedua, namun tanggalnya belum ditentukan menunggu jadwal dari pihak Dinas Kesehatan. Optimis target tercapai 80 persen di akhir bualan Desember dengan melihat antusias masyarakat, ” ujar Ade.
Desa Lagadar salah satu desa di Margaasih yang akan melaksanakan pemelihan kepala desa. Meski setelah beberapa kali diundur, dan sekarang tengah menunggu jadwal pelaksanan Pilkades, menurut Ade Muhyi, Desa Lagadar terus menggenjot vaksinasi. ***Sopandi