Oleh : Deden Karna Subrata, SH *)
“Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri”.
Kata-kata bijak sastrawan Pramoedya Anata Toer ini tak berlebihan jika dikaitkan dengan sosok Bupati Bandung ke -25, H.M.Dadang Supriatna, S. Ip., M. Si yang pada tanggal 26 26 April 2022 genap satu tahun kepemimpinannya, dan pada tanggal 20 April 2022 Dalem Bandung genap berusia 381 tahun.
Torehan kemenangannya di Pilbup Kabupaten Bandung hari Rabu, tanggal 9 Desember 2020 lalu, dengan raihan suara 928.602 merupakan kemenangan yang fenomenal, sekaligus menjadi catatan sejarah bagi masyarakat Kabupaten Bandung. Karena dengan kemenangan Dadang Supriatna ini terganti rezim kekuasaan di Kabupaten Bandung.
Dadang Supriatna telah meraih kebebasan yang telah direbutnya sendiri. Kita telah menjadi saksi berapa panjang dan berlikunya proses perjuangannya sejak beliau gagal mendapat rekomendasi dari partainya. Kemudian berjuang dengan berbekal satu keyakinan, bahwa dalam hidup selama masih ada hari esok harapan itu akan datang seiring terbitnya mentari di ufuk timur.
Sampai akhirnya, satu-satu partai memberikan dukungan, dari mulai PKB, Nasdem, Demokrat, dan terakhir PKS yang memiliki 10 kursi di DPRD Kabupaten Bandung. Saya melihatnya ini sebuah skenario dari Allah SWT untuk merubah tatanan politik di Kabupaten Bandung.
Tidak hanya masalah dukungan partai, dari sisi kehidupan pribadi pun Dadang Supriatna mendapat dukungan dari pihak keluarga. Bagaimana, tidak ketika mencalonkan Bupati Bandung, Dadang Supriatna baru sekitar satu tahun menjadi anggota DPRD Jawa Barat periode 2019-2024, artinya dengan ikutnya Kang DS di Pilbup Kabupaten Bandung 2020, keluarga harus merelakan jabatan Dadang Supriatna sebagai anggota dewan provinsi Jawa Barat, saya kira tidak akan semua keluarga bisa menerima pertaruhan ini.
Saya melihat kenapa Kang DS berani mempertaruhkan jabatannya, di keluarganya ada Dua sosok yang membuat Dadang Supriatna percaya diri maju di Pilbup Kabupaten Bandung 2020, sosok yang pertama yaitu Hj.Emma Dety sang istri yang dalam pembawaannya yang pendiam memiliki jiwa petarung, karena sang istri juga merupakan mantan Kepala Desa Tegal luar.
Sosok Keduanya yaitu H.Asep Romy yaitu sang kakak. Sosok Asep Romy ini bagi Kang DS bisa di ibaratkan mesin politik yang mampu menggalang kekuatan.
Selain faktor faktor yang saya tulis di atas tadi ada faktor kemenangan lainnya yaitu Pak Wakil Bupati Sahrul Gunawan, seperti kita tahu bagaimana Pak Wakil ini sebelum berpasangan dengan Dadang Supriatna di Kabupaten Bandung mencoba berpasangan dengan yang lainnya, namun akhirnya berlabuh berpasangan dengan Dadang Supriatna, ini juga saya melihatnya skenario dari Allah SWT. Untuk merubah tatanan politik di Kabupaten Bandung.
Pada tanggal 26 April 2022 akan genap Satu tahun kepemimpinan Bupati Dadang Supriatna dan pada tanggal 20 April 2022 Kabupaten Bandung akan berusia 381 tahun jadi rasanya tidak berlebihan jika saya menulis bahwa Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna, S.IP.,M.Si merupakan kado terindah bagi Kabupaten Bandung di ulang tahunnya yang ke 381 tahun, kenapa demikian, karena saat ini Kabupaten Bandung memiliki Bupati yang begitu dekat dengan rakyatnya, selalu terjun ke lapangan, konsisten dengan janji janji politiknya dari mulai pemberian insentive bagi para guru ngaji yang jumlah anggarannya lebih dari 100 Milyar per tahun. Pemberian bantuan tanpa bunga yang di salurkan di setiap RW. Peningkatan kesejahtraan Linmas, para guru honorer, Pak Bupati kerja hampir 24 jam tiap harinya guna mencapai target pembangunan di Kabupaten Bandung. Ada hal yang patut kita apresiasi dimana sebentar lagi di Kabupaten Bandung akan ada jalan tol yang menghubungkan Soreang, Ciwidey dan Pangalengan. Selamat bekerja untuk Pak Bupati dan selamat HUT ke 381 untuk Kabupaten Bandung semoga dibawah komando Pak Bupati Dadang Supriatna akan semakin maju dan sejahtera masyarakatnya.(*)
*) Penulis Pemerhati Kabupaten Bandung