• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Jumat, November 21, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in GerbangDesa

Menguak Asal Usul Sejarah Desa Pameuntasan dan Dinamikanya

bydejurnalcom
Jumat, 4 November 2022
Reading Time: 2 mins read
Kades Pameuntasan, H. Suganda

Kades Pameuntasan, H. Suganda

ShareTweetSend

Dejurnal.com, Bandung – Desa Pameuntasan termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung.

Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Citarum,sebelah timur berbatasan dengan Walungan Ciwidey,sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kopo dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Gajah Mekar.

Jarak ke ibukota kabupaten mencapai 7 km. Mata pencaharian penduduknya ada yang menjadi petani,pengrajin, pedagang, karyawan, TNI, Polri dan ASN.

BacaJuga :

‘Pernikahan Dini’ di Rumentangsiang, Ki Daus Bangkitkan Kembali Sandiwara Sunda

Hari Ini di GK Rumentang Siang Longser “Kabayan Ngalalana” Karya Rosyid E Abby Kembali Magelaran

Semangat Juang Pahlawan Jadi Inspirasi Pemkab Bandung dalam Melayani Masyarakat

Berdasarkan data yang diperoleh, Desa Pameuntasan berdiri pada tahun 1850, dengan Kepala Desa pertama bernama Surawijaya,yang di angkat langsung oleh pemerintah kolonial Belanda.

Tentang asal usul nama Pameuntasan, zaman dulu warga setempat dan warga yang berada di luar Desa Pameuntasanhh
,jika ingin bepergian ke luar daerah dengan cara menyebrang atau “meuntas” Sungai Citarum karena belum ada jembatan penyebrangan. Atau menggunakan eretan (rakit yang terbuat dari bambu) sebagai alat transportasi penyebrangan saat itu. Warga sudah terbiasa memilih lokasi tempat pameuntasan atau penyebrangan di tempat yang sekarang dibangun jembatan, dikawasan Kp. Sukalilah.

Dari kebiasaan orang-orang menyebut lokasi tersebut sebagai tempat pameuntasan maka kata “pameuntasan” dijadikan sebagai nama desa,yakni Desa Pameuntasan. Itulah asal usul sejarah berdirinya Desa Pameuntasan.

Pada tahun 2008 mulai dibangun jembatan yang menghubungkan antara Desa Pameuntasan dengan Desa Mekar Rahayu menuju Kota Bandung.

Sejak dibangun jembatan mobilitas warga semakin lancar hal ini membawa dampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat dan membuka akses bagi pertumbuhan pembangunan di Desa Pameuntasan.

Seiring laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan zaman mau tidak mau berdampak terhadap adanya perubahan sosial dan pesatnya laju pertumbuhan ekonomi dikalangan masyarakat Desa Pameuntasan. Roda perekonomian di Desa Pameuntasan terus menggeliat. Warung dan pertokoan makin marak. Yang paling menarik setiap hari Minggu muncul pasar dadakan di bawah jembatan Pemeuntasan dan sepanjang jalur oxbow Sungai Citarum.

Beberapa permasalahan yang dihadapi ; pertama masalah alih fungsi lahan. Berdasarkan hasil penelusuran bahwa hektaran sawah di Desa Pameuntasan kepemilikannya sudah berpindah tangan ke pihak investor. Bisa jadi kedepannya areal sawah tersebut akan berubah jadi kawasan pemukiman.

“Sembilan puluh persen diperkirakan lahan sawan di Desa Pameuntasan sudah jatuh ke tangan investos,hal tersebut berdampak terhadap kondisi warga Desa Pameuntasan,yang dulunya sebagai tuan tanah kini jadi petani penggarap.”Ujar Kades Pameuntasan, H. Suganda di Kantor Desa Pameuntasan belum lama ini.

Permasalahan kedua yang dihadapi pemerintahan Desa Pameuntasan adalah masalah sampah. Menurut Kades pihaknya belum memiliki tempat pembuangan atau tempat pengolahan sampah. Diakuinya, sampah di Desa Pameuntasan belum dikelola dengan baik.

“Kami mencoba mengajukan proposal ke dinas terkait keinginan kami ingin memiliki tempat pembuangan atau tempat pengelolaan sampah,” Tandas Kades.***
(LG/CLN)

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Tags: Bandungpameuntasan
Previous Post

Ciamis Raih Tiga Penghargaan Platform Merdeka Belajar dari BBPMP

Next Post

Ketua Komisi C Kabupaten Bandung Akhiri Reses di Desa Marteng, Berterimakasih Kepada Warga

Related Posts

Dirut BJB Yusuf Saadudin Berpulang, Bupati Bandung Lepas Sahabat Sejak SMP dengan Doa
Kalam

Dirut BJB Yusuf Saadudin Berpulang, Bupati Bandung Lepas Sahabat Sejak SMP dengan Doa

Jumat, 14 November 2025
Kuota Calhaj Berkurang Drastis, Bupati Bandung Perjuangkan Tambahan Lagi
deNews

Kuota Calhaj Berkurang Drastis, Bupati Bandung Perjuangkan Tambahan Lagi

Rabu, 12 November 2025
Bupati Bandung Imbau Guru dan Kepala Sekolah Fokus Mengajar
deNews

Bupati Bandung Imbau Guru dan Kepala Sekolah Fokus Mengajar

Rabu, 12 November 2025
‘Pernikahan Dini’ di Rumentangsiang, Ki Daus Bangkitkan Kembali Sandiwara Sunda
Budaya

‘Pernikahan Dini’ di Rumentangsiang, Ki Daus Bangkitkan Kembali Sandiwara Sunda

Rabu, 12 November 2025
Hari Ini di GK Rumentang Siang Longser “Kabayan Ngalalana” Karya Rosyid E Abby Kembali  Magelaran
Budaya

Hari Ini di GK Rumentang Siang Longser “Kabayan Ngalalana” Karya Rosyid E Abby Kembali Magelaran

Selasa, 11 November 2025
Semangat Juang Pahlawan Jadi Inspirasi Pemkab Bandung dalam Melayani Masyarakat
deNews

Semangat Juang Pahlawan Jadi Inspirasi Pemkab Bandung dalam Melayani Masyarakat

Senin, 10 November 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Garut Gaduh! Ada Isu Makam Raden Tumenggung Ardikusumah Digali, Ini Fakta Sebenarnya

Senin, 14 Agustus 2023

Cerita Warga : Situs Makam Tumenggung Ardikusumah di Garut Disebut Makam Astana Kalong

Jumat, 30 Juni 2023

KabarDaerah

Foto: Ist/ Rapat Kerja Dan Penandatanganan Fakta Integritas Dewan Pengawas Perumdam Tirta Galuh

Andang Firman Menjadi Dewan Pengawas Perumdam Tirta Galuh

Jumat, 25 Oktober 2024

Bupati Garut Lantik Inspektur, Kepala Bappeda dan Sekretaris DPRD

Rabu, 1 Oktober 2025

DPC GRIB Kabupaten Garut Intruksikan Pengurus GRIB Tiap Kecamatan Investigasi Dugaan Penyelewengan Bansos Di Desa

Senin, 7 September 2020

Gamrud Suarakan Sepultura, Diharapkan Jadi Acuan Rencana Pembangunan Garut

Senin, 24 Maret 2025
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Juhana. (Sopandi/dejurnal.com)

Kadisdik Kab. Bandung Beri Alasan Guru Ngaji Harus Ngajar di Sekolah

Kamis, 7 Oktober 2021

Kepala DPMD Kabupaten Bandung Tata Irawan Subandi: Hasil Kajian 125 Desa Layak Dimekarkan dan Sebagian Jadi Kelurahan

Selasa, 4 Maret 2025

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir dan Peraturan Perusahaan Pers
  • Pasang Iklan

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste