Dejurnal.com, Bandung – Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Karomah Ciparay, H Dadang M Naser bersama generasi muda (Gema) Al-Karomah menggelar kegiatan seni budaya keislaman serta pemberian santunan pada anak yatim piatu dan duafa di bulan suci ramadhan H-5 menjelang hari raya idul Fitri 1444 Hijriyah, berlangsung di halaman mesjid Al-Karomah jalan raya Laswi Kecamatan Ciparay kabupaten Bandung, Minggu (16/4/2023).
Seusai acara, H Dadang M Naser yang juga sebagai Bacalon DPR RI partai Golkar dari Daerah Pemilihan Jabar 2 kabupaten Bandung – Bandung Barat bersyukur umat Islam diberi hadiah oleh Alloh SWT.
“Umat Islam itu luar biasa diberi unggulannya satu bulan Ramadan rajanya bulan, sekarang diujung bulan ramadhan yang sebentar lagi akan terpisah dengan ramadhan sebut jumpa lagi dengan ramadhan yang akan datang dalam ramadhan amalan – amalan itu akan dilipat gandakan pahalanya sampai 70 sampai 700 kali lipat dan dalam bulan Ramadhan ada istilah hiji Peuting lebih hebat dari pada ibadah seribu bulan.Itu amalan Kemulyaan Laelatul qodar itu yang sedang terus kita lakukan di Al-Karomah,” tututnya.
Di bulan ramadhan pasti aktifitas di tingkatkan aktifitas sosial pakai tauhid keagamaan, tadi gelar budaya gelar budaya yang tentu ada misi bagaimana dari budaya itu jadi dawah.
“Setiap langkah itu ibadah termasuk wartawan kita itu diawal bulan ramadhan ini jadi ibadah, tentu sedang di tata di Al-Karomah setahap demi setahap untuk meningkatkan kualitas menajemen mesjid sebagai dewan kemakmuran mesjid secara umum kalau secara husus ada beberapa. mesjid diciptakan oleh nabi sebagai pusat kegiatan umat, Pusat budaya Islam, ada di mesjid, pusat strategi perang ada di mesjid, Strategi politik ada di mesjid, Strategi dagang ada di mesjid, Mesjid pusat sebagai pusat kegiatan mesjid jangan di Politisir mesjid untuk rahmatan robballalamin untuk membina kesejahteraan dunia dan akhirat, itu yang saya pahami sehingga saya senantiasa ingin menjadi khodam mesjid yang terbaik bersama teman – teman yang lain dari jalur mesjid, ya bukan dari mesjid ke mesjid itu kan di contohkan ketika Isra mi’raj mesjid ke mesjid dari Masjidilharom ke Masjidilaqsho ke Masjidilaqsho kesirotulmuntaha,” jelasnya.
Darimana jiwa kekuatan mesjid sebagai dilakukan menjadi kebijakan – kebijakan negara iya larinya ke politik jadi lahirlah bagaimana senantiasa kepada mesjid pelayanan yang terbaik pada masyarakat melalui jalur kekuasaan jalur politik.Jadi saat ini saya di minta oleh organisasi untuk ikut mengorganisir persiapan Pemilu 2024.
“Untuk saya hobinya disitu dengan senang hati saya ingin ikut mengorganisir bagaimana perhelatan politik untuk menuju 2024.Setiap itu gerak lawan bukan lawan perbedaan yang tajam dan jangan putus dengan siapapun Hususnya termasuk dengan bapa – bapa wartawan.Dan mohon maaf kita baru berjumpa lagi setelah putus oleh Covid dan hari ini bisa berjumpa,” Pungkasnya,***Agus Rachmat