Dejurnal.com, Garut – Pasca ramai dibicarakan publik bakal dibangun Rumah Sakit Paru, Makam Raden Tumenggung Ardikusumah (Demang Timbanganten) Bupati Bandung ke-2 di Astana Kalong, Sukagalih, Tarogong Kidul, Garut diketahui banyak diziarahi masyarakat dan para tokoh, baik lokal ataupun nasional.
Salah satu kawargian keturunan Raden Tumenggung Ardikusumah yang selalu menjaga makam, Ardianto membenarkan hal tersebut. Ia menyebutkan hampir tiap hari ada masyarakat dan tokoh yang datang, baik itu tokoh masyarakat Garut ataupun dari luar Kabupaten Garut.
Baca juga : Situs Makam Tumenggung Ardikusumah Belum Bisa Disebut Cagar Budaya, Ini Alasan Disparbud Garut
“Para tokoh ini datang untuk memastikan keberadaan makam, ada juga yang langsung berziarah karena yakin ini makam leluhur,” ujarnya kepada dejurnal.com, Sabtu (22/7/2023).
Menurut Andrianto, beberapa tokoh masyarakat yang datang ke Makam Raden Tumenggung Ardikusumah tercatat ada dari Jakarta, Bandung dan juga tokoh Garut.
“Mereka yang datang dan sudah melihat langsung, rata-rata merasa keberatan pembangunan rumah sakit paru di atas area makam atau pakauman dan mereka lebih ingin melestarikan dan memelihara area tersebut, bukan dikerdilkan atau disempitkan areanya,” terangnya.
Lanjut Andrianto, para tokoh yang datang berziarah ke Makam Raden Tumenggung Ardikusumah berharap pemerintah mencari tempat refresentatif, aman buat rumah sakit karena lahan di Kabupaten Garut masih luas.
“Ada tokoh yang mengatakan, jangan memaksakan membangun (rumah sakit paru) diatas makam, sudah jelas di dalam Al Quran juga tidak diperbolehkan,” katanya.
Selain itu, lanjut Andrianto, ada yang berpandangan di zaman Belanda saja, Makam Raden Tumenggung Ardikusumah ini tidak pernah diganggu, apalagi dibangun.
Baca juga : Sedih! Cagar Budaya Garut Baru Tiga, Satria Ratna : Masyarakat Harus Diberi Pemahaman Tentang Cagar Budaya
“Jika zaman Belanda dilindungi, masa jaman sekarang yang sudah jelas ini makam Karuhun malah mau dihilangkan sejarahnya,” pungkasnya.***Raesha
Lihat video terkait :