Dejurnal.com, Bandung – Pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas di SMP Negeri 1 Bojong Soang yang dikerjakan oleh pihak ketiga menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, pengerjaan proyek rehabilitasi ruang kelas senilai Rp 300 juta ini diduga asal-asalan.
Pantauan di lapangan, pembangunan rehabilitasi ruang kelas SMPN 1 Bojongsoang dilaksanakan oleh pihak rekanan, anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Baca juga : Begini Pesan Ketua DPRD yang Disampaikan Anggotanya di Musrenbang Bojongsoang
Penerapan pekerjaan rehab kelas yang diperbaiki cuman ganti atap, kusen, lantai, pelaburan, dan genteng kuda -kuda atap suhunan rangka plapon, sementara dinding masih tetap, diduga tidak sesuai dengan jumlah anggaran yang tertera serta tidak banyak pembelian bahan matrerial sehingga masyarakat menilai pekerjaan proyek terkesaan asal-asalan.
Para pekerja yang sudah melaksanakan rehabilitasi ruang kelas SMP Negeri 1 Bojong Soang mengaku sudah bekerja selama tiga minggu dan baru dibayar setengahnya oleh pemborong.
Baca juga : Hj Thoriqoh Akhiri Reses di Bojongsoang, Terima Keluhan Warga Terkait Proyek Podomoro
Menurut warga serta beberapa ormas dan LSM yang ikut memantau proses pembangunan tersebut, pihak sekolah tak berani mempertanyakan RAB dan gambar pembangunan yang sedang dilaksanakan seakan merasa takut untuk mempertanyakan.
Beberapa sumber juga menyebutkan, selama proses pengerjaan pembangunan rehabilitasi ruang kelas tersebut belum pernah sekali pun bertemu dengan pihak pelaksana maupun pengawasnya.
Masyarakat yang ikut memantau proyek sekolah tersebut berharap adanya pengawasan dari Inspektorat dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang turun langsung ke lapangan dan melihat kondisi pembangunan.***AR