Dejurnal.com, Bandung – Rancangan APBD Perubahan Tahun 2023 menjadi sebesar Rp 6,69 triliun dari awalnya Rp 4,7 triliun dispakati bersama Pemerintah dan DPRD Kabupaten Bandung dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bandung, di Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Bandung di Soreang, Senin (11) 9/2023).
Bupati Badung Dadang Supriatna bersyukur dengam diseoakati bersama anggaran perubahan tersebut. Menurutnya itu karena ada penambahan PAD, sehingga pihaknya, tinggal menunggu evaluasi dari Gubernur.
Dadang Supriatna berharap proses evaluasi terhadap Rancangan APBD Perubahan Kabupaten Bandung oleh Pj Gubernur Jawa Barat tidak lama, sehingga anggaran APBD Perubahan dapat efektif dilaksanakan bulan Oktober, November dan Desember mendatang.
Dadang Supriatna berkomitmen mendorong APBD Perubahan untuk percepatan tiga program prioritas di akhir tahun 2023 ini. Ketiganya yakni bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur dasar terutama jalan, pembangunan irigasi pertanian dan pengembangan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM).
“Ketiga program tersebut sangat krusial dan mendesak untuk dapat dituntaskan sebelum akhir tahun ini agar segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Bandung. Apalagi itu semua adalah pelayanan dan hak dasar masyarakat,” kata Dadang Supriatna.
Bupati, Bandung menyebutkan, pihaknya telah mengintruksikan Sekretaris Daerah (Sekda), Asisten Daerah, dan Dinas PUPR untuk dapat melakukan upaya percepatan dan menyelesaikannya dalam jangka waktu kurang dari tiga bulan ke depan.
“Kalau saya bertemu masyarakat, persoalan jalan dan jembatan ini selalu ditanyakan. Selain itu, irigasi pertanian dan persoalan SPAM ini yang sangat dibutuhkan masyarakat. Saya minta ini diselesaikan sebelum akhir tahun ini,” ujar bupati.
Ia menyebutkan untuk pembangunan dan peningkatan kualitas jalan dan jembatan, irigasi, serta pengembangan SPAM pada tahun ini pihaknya menggelontorkan anggaran sebesar Rp 673 miliar. Ia optimistis ketiga program krusial tersebut dapat diselesaikan pada tahun ini.
” Untuk percepatan pembangunan jalan, saya minta Pak Sekda dan Pak Asisten semua tender melalui e-katalog biar cepat dan kualitasnya bagus,” ungkap Bupati.
Menurut Dadang Supriatna, pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur jalan di seluruh Kabupaten Bandung, hal sangat penting dan mendesak. Karena dengan jalan mulus mendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat. “Jalan-jalan pertanian juga kita dorong diselesaikan tahun ini. Ini penting untuk kesejahteraan petani kita,” ujarnya.
Bupati meminta agar Dinas PUPR dapat mengevaluasi rencana kerja secara detail dan progres pembangunan yang telah mereka lakukan secara kontinyu agar serapan anggaran maupun proyek pembangunan yang direncanakan tepat sasaran dan berdasarkan skala prioritas.
“Saya ingin bedah masalah jalan ini. Saya juga ingin tahu peta seluruh jalan supaya saya bisa menentukan kebijakan soal jalan untuk masyarakat Kabupaten Bandung,” tambah Bupati.
Selain mempercepat pembangunan infrastuktur, Bupati juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan hak dasar masyarakat terutama pendidikan dan kesehatan terutama tunjangan guru dan pembangunan rumah sakit baru.
Salah satunya, Bupati meminta agar pembangunan RSUD Bojongsoang dan RSUD Pacira juga dipercepat. Jika perlu, kata Bupati, Pemkab Bandung dan kontraktor pelaksana harus duduk bersama untuk mencari solusi percepatan pembangunan dua rumah sakit tersebut.
Kehadiran rumah tersebuut, kata Bupati sangat dinantikan oleh masyarakat di wilayah Bojongsoang maupun masyarakat di Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali.
Oleh karenanya, Dadang Supriatna meminta RSUD Bojongsoang diperhatikan. “Saya kan orang sana. Ini sudah September, tapi belum groundbreaking. Waktu tiga bulan lagi. Pak Asisten tolong dikawal, fokus dan dipercepat apa yang harus dilakukan,” katanya. *** Sopandi